menyerah atau tunduk dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.
1
Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surat Al-Imran :84 yang pada akhir kalimat mengungkapkan untuk menyerahkan diri hanya pada
Tuhan yakni Allah SWT, yang juga disembah oleh nabi-nabi sebelum Muhammad SAW.
Pembahasan ini merupakan konsep dasar dan utama dalam memahami Islam dan Muhammad, dimana diluar sana banyak masyarakat
non-muslim yang salah kaprah mengenai Islam, kenabian dalam Islam dan kerasulan Muhammad, serta ketauhidan yang menyatukannya.
b. Pelibat Wacana
Dari sisi pelibat wacana, pembicara pada teks ini merupakan seorang ahli kebudayaan yang sudah berpengalaman dalam berbagai
artikel dan buku yang dipublikasikan di masyarakat luas. Dalam teks ini pelibat yakni Ziauddin Sardar, yang berupaya memperjelas bahasan
melalui bahasanya kepada komunikannya yang ditujukan pada masyarakat awam, mengenai konsep kenabian Nabi Muhammad dengan penyampaian
yang tegas dan tepat, berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari berbagai sumber kajian.
1
Bravmann, M.M, Studies in Semitic philology, Leiden: E.J. Brill, 1977 hal.441.
c. Sarana Wacana
Sarana wacana merujuk pada bagian bahasa yang digunakan oleh Ziauddin Sardar sebagai pelibat wacana. Dalam halaman-halaman bertema
pengenalan Muhammad dan Islam ini, peneliti memberi contoh kalimat yang dapat dikaji dalam penggunaan majas, yakni dalam kalimat
“…membawa ajaran yang sama dengan yang dibawa oleh nabi-nabi Allah yang lain seperti Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa as.”
Kata-kata yang digunakan dalam sampel menggunakan majas klimaks. Majas klimaks merupakan majas yang menggunakan beberapa
kata berturut-turut dan makin lama makin meningkat. Kata yang dipergunakan
dalam majas
klimaks adalah
kata-kata yang
berkesinambungan dan secara tersusun dari hal yang bersifat lebih ringan kepada hal yang bersifat lebih berat dan serius, dari yang awal atau jauh
kepada yang paling dekat, sebagai bentuk penegasan atas suatu pernyataan.
2. Topik: Dasar Hukum dalam Islam Kategori
Temuan Keterangan
Medan Wacana
Field
of Discourse
Al-Qur’an, lebih
dari sebuah
fenomena apa pun yang kita ketahui, secara
mendasar telah
mempengaruhi sejarah
agama, sosial, dan politik dunia. Tak ada
kitab suci
lain yang
mampu menyamainya dalam mempengaruhi
kehidupan orang-orang
yang mendengar wahyu Allah itu dari
generasi pertama dan terus ke generasi berikutnya. Al-Qur’an telah
Penekanan peranan yang telah dihasilkan; kitab
agama Al-Qur’an;
penekanan pada wilayah Arab; fakta historis
mengguncang jazirah Arab dan membuat bangsa itu meninggalkan
kebiasaan berperang
dalam beberapa dekade, Al-Qur’an pun
menyebarkan pandangan-dunianya
jauh melewati batas-batas jazirah Arab dan menghasilkan masyarakat
ideologis pertama. …” hal.48
Pelibat Wacana