Gaya Bahasa Pertentangan Gaya BahasaMajas

b. Sinisme: sindiran yang menggunakan kata atau kelompok kata agak kasar. Wangi benarbau mulutmu. c. Sarkasme: sindiran yang menggunakan kata atau kelompok kata kasar. Hai anjing, pergi dari sini d. Antifrasis: yakni gaya bahasa sindiran yang menggunakan kata atau kelompok kata dengan makna berlawanan. Mana mungkin jatah untuk orang kaya dan orang miskin disamakan?? e. Innuedo: gaya bahasa sindiran yang menggunakan kata atau sekelompok kata yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Jangan heran, dia itu kaya karena pelit. f. Satir: ungkapan yang menggunakan kecaman atau menertawakan seseorang atau keadaan. Ya ampun, aku muak mendengar pidato orang itu

D. Representasi Media Stuart Hall

Representasi secara bahasa diambil dari bahasa Inggris “to present”, yang bermakna menunjukkan suatu citra tertentu. Representasi dilakukan melalui media tertentu untuk mencuatkan citra yang ingin ditonjolkan pada objek tersebut. Sebenarnya ada studi khusus mengenai representasi, yaitu cultural studies, karena cultural studies berpatokan pada pertanyaan tentang representasi. Pertanyaan mendasar mengenai representasi adalah “Bagaimana dunia ini dikonstruksi dan direpresentasikan secara sosial kepada kita dan oleh kita.” 28 . Representasi dan makna ini melekat pada beberapa faktor antara lain: bunyi, prasasti, objek, citra atau image, program televisi, majalah, dan film Representasi juga merupakan konsep yang menghubungkan antara makna dan bahasa dengan budaya. Representasi juga dapat berarti menggunakan bahasa untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti atu menggambarkan dunia yang penuh arti kepada orang lain. Representasi juga merupakan sebuah bagian esensial dari proses dimana makna dihasilkan dan diubah oleh anggota kultur tersebut. 29 Menurut Stuart Hall, representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah jalan dimana makna diberikan kepada hal-hal yang tergambar melalui citra atau bentuk lainnya pada layar atau pada kata-kata. Hall menunjukkan bahwa sebuah citra akan mempunyai makna yang berbeda dan tidak ada garansi bahwa citra akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau dicipta. Representasi adalah peristiwa kebahasaan. Bagaimana seseorang ditampilkan, dapat dijelaskan dengan menggunakan bahasa. Melalui bahasa-lah berbagai tindakan representasi tersebut ditampilkan oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka yang patut dikritisi ialah pemakaian bahasa yang ditampilkan oleh media. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca oleh khalayak. 30 28 Chris Barker, Cultural Studies: Theory and Practice, 4th Edition, California: Sage,2012h.8. 29 Stuart Hall, Culture, the Media and the Ideological Effect, London: mass Communication Society,1997 h. 15. 30 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS, 2009, h.113.