Sarana Wacana Topik: Hukum yang Utama dalam Islam Kategori
mengenai ilmu historiografi dan pencatatan, bahwa setiap catatan tak terbebas dari kemungkinan salah.
Sampel ini dipilih dikarenakan dapat mewakilkan pendapat dalam buku, terutama dalam topik ini bahwa ilmu dan pengetahuan merupakan
hal yang cukup penting dalam kebudayaan Islam, buktinya adalah dengan munculnya penemuan-penemuan yang salah satunya adalah dibidang
historiografi. Kalimat pertama yakni “Pertama adalah karena pemihakan
terhadap keyakinan atau pendapat”, karena pemihakan membuka kecenderungan sebuah catatan menjadi tidak objektif, tidak netral dan
tidak dapatmelihat kebenaran secara bersih. “Faktor kedua terlalu percaya kepada narasumber”, hal ini juga menyebabkan adanya ketimpangan arus
informasi, yang seharusnya dilakukan pengecekan ulang atas info yang didapat. “Ketiga adalah gagal memahami apa yang dimaksudkan,
Keempat adalah salah dalam mempercayai kebenaran, Kelima adalah ketidakmampuan menempatkan suatu kejadian sesuai dengan konteks
sebenarnya” sebagai peneliti tentunya harus berusaha memahami yang dimaksudkan dengan adanya pengecekan dan pengkajian ulang dengan
mendalam dan kritis, jangan sampai salah dalam memahami kebenaran, dan salah dalam penempatannya. “Keenam adalah hasrat wajar untuk
memperoleh penghargaan dari orang yang mempunyai posisi lebih tinggi, dengan menghikmati mereka, dengan menyebarkan popularitas mereka,”
Hal ini merupakan hal yang tidak baik. Riya bukanlah sifat baik, pun juga
menjilat orang agar mendapat popularitas, tentunya akan menimbulkan keberpihakan dan subjektifitas. “Ketujuh dan yang paling penting, adalah
pengabaian terhadap kaidah-kaidah yang berlaku dalam perubahan sosial masyarakat,”
Hal ini adalah hal yang berbahaya, dikarenakan dengan adanya pengabaian dan ketidak perdulian juga pikiran ego, maka hasil penelitian
akan menjadi tidak berharga. Mengenai keilmuan, Ziauddin Sardar memberikan pendapatnya
sebagai masukan bagi masyarakat dewasa ini agar dapat terus berkembang dalam pengetahuan, yang beliau ungkapkan dalam wawancara:
“Focus on education; entrench science and technology in Muslim societies; and base education of critical thought. Individual
Muslim and societies need to open their minds.”
4
Fokus pada pendidikan; berkubu pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat muslim; dan pendidikan dasar
pemikiran kritis. Muslim individu dan masyarakat perlu membuka pikiran mereka
Ziauddin Sardar menyarankan umat muslim untuk fokus pada pendidikan dan ilmu pengetahuan, membuka pikiran dan bersikap kritis,
sehingga keilmuan dan pengetahuan dalam umat Islam dapat terus membudaya seperti masa lalu, contohnya adalah keilmuan yang berhasil
dicapai dalam hal penelitian seperti yang terdapat dalam medan wacana di halaman 111 seratus sebelas dalam buku Mengenal Islam for Beginners.
4
Wawancara melalui email dengan Ziauddin Sardar, penulis buku Mengenal Islam for Beginners pada 15 Juli 2014.