Sarana Wacana Topik: Dasar Hukum dalam Islam Kategori

a. Medan Wacana

Topik mengenai hukum yang utama dalam Islam menjadi medan wacana dalam buku Mengenal Islam for Beginners dari halaman 53 hingga 75. Peneliti mengambil sampel yang membahas mengenai hukum atas jihad dalam Islam. Jihad merupakan salah satu hukum yang utama dalam Islam. Dalam teks yang menjadi medan wacana ini, pelibat menuangkan pemahamannya dalam Islam mengenai konsep jihad yang sesungguhnya. Dari segi istilah, jihad berarti bersungguh-sungguh memperjuangkan hukum Allah, mendakwahkannya serta menegakkannya. Dari segi syar’i, jihad berarti berperang melawan kaum kafir yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Akan tetapi jihad bukanlah hanya mengenai berperang memakai senjata yang mempertaruhkan nyawa. Melawan hawa nafsu pun merupakan jihad. Segala perjuangan bersungguh-sungguh yang dilakukan dijalan Allah dengan cara sebaik mungkin, merupakan jihad. Namun dalam konteks peperangan, jihad menurut pandangan Rasul pun memiliki etika, yang bertujuan untuk mengurangi hal-hal yang mubazir dan berlebihan yang bisa jadi dilakukan saat perang. ٧ ٤ ,. ِن ا َﺪ ْﻟ ِﻮ ْﻟ ا َو ِء ﺎ َﺴ ِّﻨ ﻟ ا َو ِل ﺎ َﺟ ِّﺮ ﻟ ٧ ٥ ا ٧ ٦ 74. Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. 75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang- orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini Mekah yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau” 76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. Berjihad bertujuan untuk mempertahankan hak kaum muslim, bukan dengan cara merampas hak milik orang lain, karena pada prinsipnya Islam sangat menghargai dan menjunjung hak hidup manusia. Termasuk mengenai bom bunuh diri yang sama saja dengan usaha bunuh diri, Rasulullah pribadi mengecamnya dan melaknatnya. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Aku ikut Rasulullah saw. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui keIslamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka. Ketika kami telah memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi saw. bersabda: Ia pergi ke neraka. Sebagian kaum muslimin merasa ragu. Pada saat itulah datang seseorang melapor bahwa ia tidak mati, tetapi mengalami luka parah. Pada malam harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka ia bunuh diri. Hal itu dikabarkan kepada Nabi saw. Beliau bersabda: Allah Maha besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para sahabat: Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa yang pasrah. Dan sesungguhnya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat. Shahih Muslim No.162