Medan Wacana Topik: Hukum yang Utama dalam Islam Kategori

b. Pelibat Wacana

Pelibat merupakan penulis buku Mengenal Islam for Beginners. Beliau merupakan seorang ilmuwan Islam dan tokoh kebudayaan yang memang sudah banyak mempelajari, dan menulis banyak hal tentang Islam. Pandangannya yang fokus pada hal positif dan masadepan, membawa teks pada medan wacana yang merupakan sebuah topik ‘berbahaya’, menjadi suatu hal menarik yang menggugah pembaca untuk menegakkan hukum yang sesungguhnya. Beliau menulis buku ini sebelum kejadian 911 –yakni penyerangan dalam bentuk terorisme yang diduga dilakukan oleh Al- Qaeda terhadap Amerika dengan alibi jihad; dan menjadi momok dalam mendiskreditkan umat Islam, dan memperburuk citra Islam seperti yang dikatakan oleh Ziauddin Sardar: “It was before 911 –and it was peaceful in Britain. Also globally, people were more hopeful and Islam did not have the kind of bad reputation it acquired after911” 3 Itu –penulisan buku ini, terjadi sebelum 911 – dan damai di Inggris. Juga secara global, orang-orang lebih penuh harapan dan Islamtidakmemiliki reputasi buruk yang diperoleh setelah peristiwa 911 Seperti yang Ziauddin Sardar katakan, bahwa sebelum peristiwa yang seringkali disebut ‘Jihad-nya Teroris’ tersebut, orang – orang lebih penuh harapan dan mengenal Islam dengan citra yang baik. Walaupun begitu, sebelum kejadian terorisme tersebut pun Ziauddin Sardar telah 33 Wawancara melalui email dengan Ziauddin Sardar, penulis buku Mengenal Islam for Beginners pada 15 Juli 2014 menganggap jihad sebagai suatu topik penting yang maknanya harus diejawantahkan dengan benar. Maka dalam menjelaskan isi teks mengenai jihad, beliau menjadi sangat tegas dan lugas dalam tulisannya.

c. Sarana Wacana

Diksi yang dipakai pada kalimat Jihad adalah perang membela diri yang menempatkan tanggungjawab tertentu di pundak orang-orang yang terpanggil untuk melakukannya, dalam kata ‘di pundak’ menggunakan gaya bahasa dengan majas sinekdok P ars Pro Toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Yang dimaksudkan adalah bukan hanya pada pundak, tetapi juga pada diri, jiwa raga orang tersebut. Sedangkan dalam kata ‘terpanggil’ menggunakan majas sinestesia. Majas sinestesia ialah majas yang menggunakan istilah indra lain untuk menjelaskan kejadian yang dialami oleh indra yang berbeda. Kata ‘terpanggil’ yang menandakan indra pendengarantelinga, dalam kalimat ini bermakna panggilan yang berfungsi dan dilakukan bukan oleh telinga namun oleh hati kalbu. Hati bukanlah termasuk dari kelima panca indra, namun penggunaan kata yang mengarah pada indra telinga menjadikan kalimat ini diindikasikan menggunakan majas sinestesia. 4. Topik: Ilmu dan Peradaban Muslim Kategori Temuan Keterangan Medan Wacana Field of Discourse Setiap catatan tak terbebas dari kemungkinan salah… Pertama adalah karena pemihakan terhadap keyakinan atau pendapat… faktor kedua terlalu percaya kepada narasumber… ketiga adalah gagal memahami apa yang dimaksudkan… keempat adalah salah dalam mempercayai kebenaran… kelima adalah ketidakmampuan menempatkan suatu kejadian sesuai dengan konteks sebenarnya… keenam adalah hasrat wajar untuk memperoleh penghargaan dari orang yang mempunyai posisi lebih tinggi, dengan menghikmati mereka, dengan menyebarkan popularitas mereka… ketujuh dan yang paling penting, adalah pengabaian terhadap kaidah-kaidah yang berlaku dalam perubahan sosial masyarakat. hal.111 Berupa hipotesis; hasil pengalaman; teknis keilmuwan Pelibat Wacana