Gaya Bahasa Sindiran Gaya BahasaMajas
kita.”
28
. Representasi dan makna ini melekat pada beberapa faktor antara lain: bunyi, prasasti, objek, citra atau image, program televisi, majalah, dan film
Representasi juga merupakan konsep yang menghubungkan antara makna dan bahasa dengan budaya. Representasi juga dapat berarti
menggunakan bahasa untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti atu menggambarkan dunia yang penuh arti kepada orang lain. Representasi juga
merupakan sebuah bagian esensial dari proses dimana makna dihasilkan dan diubah oleh anggota kultur tersebut.
29
Menurut Stuart Hall, representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah jalan dimana makna
diberikan kepada hal-hal yang tergambar melalui citra atau bentuk lainnya pada layar atau pada kata-kata. Hall menunjukkan bahwa sebuah citra akan
mempunyai makna yang berbeda dan tidak ada garansi bahwa citra akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau dicipta. Representasi
adalah peristiwa kebahasaan. Bagaimana seseorang ditampilkan, dapat dijelaskan dengan menggunakan bahasa. Melalui bahasa-lah berbagai tindakan
representasi tersebut ditampilkan oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka yang patut dikritisi ialah pemakaian bahasa yang
ditampilkan oleh media. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca oleh khalayak.
30
28
Chris Barker, Cultural Studies: Theory and Practice, 4th Edition, California: Sage,2012h.8.
29
Stuart Hall, Culture, the Media and the Ideological Effect, London: mass Communication Society,1997 h. 15.
30
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS, 2009, h.113.
Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang sesuatu yang ada di kepala kita masing-masing
peta konseptual, representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua, ‘bahasa’, yang berperan penting dalam proses konstruksi makna.
Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam bahasa yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang
sesuatu dengan tanda dari simbol tertentu.
31
Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Danesi mendefinisikannya sebagai berikut: “proses merekam ide, pengetahuan, atau
pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi. Ini dapat didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan,
melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik”
32
Representasi amatlah diperlukan bagi sebuah kebudayaan, salah satunya adalah melalui teks budaya. Teks budaya itu sendiri merupakan
kombinasi dari tanda
33
. Teks dan praktek budaya bersifat multi-aksentual. Teks kebudayaan dapat diartikulasikan secara berbeda, dengan aksen yang
berbeda oleh orang yang berbeda, dalam konteks yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda pula.
31
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011, h.122.
32
Marcel Danesi, Understanding Media Semiotics London: Arnold, h.3.
33
Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studie: A Semiotic Approach Palgrave, 2002, h.77.