34
Secara Sukarela Voluntary Counseling and Testing Departemen Kesehatan 2006, prinsip Pelayanan Konseling dan Testing HIVAIDS Sukarela VCT,
terdiri dari: a. Sukarela dalam melaksanakan testing HIV.
Pemeriksaan HIV hanya dilaksanakan atas dasar kerelaan klien, tanpa paksaan, dan tanpa tekanan. Keputusan untuk dilakukan testing terletak
ditangan klien. Kecuali testing HIV pada darah donor di unit transfusi dan transplantasi jaringan, organ tubuh dan sel. Testing dalam VCT bersifat
sukarela sehingga tidak direkomendasikan untuk testing wajib pada pasangan yang akan menikah, pekerja seksual, IDU, rekrutmen pegawaitenaga kerja
Indonesia, dan asuransi kesehatan. b. Saling mempercayai dan terjaminnya konfidensialitas.
Layanan harus bersifat profesional, menghargai hak dan martabat semua klien. Semua informasi yang disampaikan klien harus dijaga
kerahasiaannya oleh konselor dan petugas kesehatan, tidak diperkenankan didiskusikan di luar konteks kunjungan klien. Semua informasi tertulis harus
disimpan dalam tempat yang tidak dapat dijangkau oleh mereka yang tidak berhak. Untuk penanganan kasus klien selanjutnya dengan seijin klien, informasi
kasus dari diri klien dapat diketahui. c. Mempertahankan hubungan relasi konselor-klien yang efektif.
Konselor mendukung klien untuk kembali mengambil hasil testing dan mengikuti pertemuan konseling pasca testing untuk mengurangi perilaku
berisiko. Dalam VCT dibicarakan juga respon dan perasaan klien dalam
35
menerima hasil testing dan tahapan penerimaan hasil testing positif. d. Testing merupakan salah satu komponen dari VCT.
WHO dan Departemen Kesehatan RI telah memberikan pedoman yang dapat digunakan untuk melakukan testing HIV. Penerimaan hasil testing
senantiasa diikuti oleh konseling pasca testing oleh konselor yang sama atau konselor lainnya yang disetujui oleh klien.
2.3 Pemasaran Sosial
2.3.1 Batasan dan Pengertian
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang secara sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. Tujuan utama komunikasi kesehatan
adalah perubahan perilaku kesehatan masyarakat. dan selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat Notoatmodjo: 2007. Pemasaran sosial merupakan salah satu bentuk operasional komunikasi
kesehatan yang dewasa ini mulai digunakan dalam program kesehatan. Sebagai contoh, upaya penanggulangan diare melalui rehidrasi oral, imunisasi,
penanggulangan kekurangan vitamin A dan keluarga berencana Maulana: 2009. Philip Kotler dalam bukunya “Marketing for Nonprofit Organization”
yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007, menyatakan bahwa pemasaran sosial adalah suatu proses membuat rancangan, implementasi dan pengawasan
36
program yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran.
Berdasarkan teori Andreasen 1994 dalam artikel Storey di buku Glanz dkk 2008,
“Social marketing is the application of commercial marketing technologies to the analysis, planning, execution and evaluation of programs
designed to influence the voluntary behavior of target audiences in order to improve their personal welfare and that of their society”. Sedangkan
Shaluhiyah Z 2005 mendefinisikan pemasaran sosial sebagai penggunaan konsep segmen pasar, riset konsumen, komunikasi, fasilitas, insentif dan
pengembangan konsep yang tujuannya adalah untuk memperbanyak respon dari sasaran.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep pemasaran sosial, dimana ilmu pemasaran sosial muncul terutama untuk mengatasi berbagai
masalah sosial yang ada di masyarakat, antara lain kesehatan, kebersihan lingkungan, kemiskinan, pengangguran, lingkungan hidup dan lain-lain. Konsep
pemasaran sosial berkaitan dengan cara atau langkah untuk mengubah perilaku masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Pemasaran sosial menurut Philip Kotler, Nancy Lee, dan Michael Rothschild 2006 dalam Weger B 2011
“Social marketing is a process that applies marketing principles and techniques to create, communicate, and
deliver value in order to influence target audience behaviors that benefit society public health, safety, the environment, and communities as well as the target
audience.” Selanjutnya pemasaran dalam kontek promosi kesehatan adalah