46
keseluruhan meskipun dibentuk kelompok kerja. Dengan demikian, manajer harus memiliki beberapa keterampilan khusus. Berikut beberapa keterampilan
yang harus dimiliki manajer dalam pemasaran sosial : 1.
Memahami pola kegaitan yang akan dilaksanakan meskipun secara teknis ia tidak harus ahli tentang produk atau pelayanan yang dipromosikan.
2. Mengerti sikap sekelompok sasaran terhadap program yang akan
dilaksanakan 3.
Memiliki kemampuan dan keterampilan mengkoordinasikan kegiatan. 4.
Mampu menuliskan arahan yang jelas dan mendalam untuk riset, perencanaan media serta menganalisis dan menafsirkan laporan penelitian.
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan, termasuk penggunaan biaya.
2.3.5.2 Konsumen
Konsumen merupakan titik tolak semua unsur kegiatan pemasaran sehingga penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan dan saluran
komunikasi yang digunakan harus berdasarkan penelitian tentang konsumen.
2.3.5.3 Kelompok sasaran
Program komunikasi akan berhasil jika pesan-pesan ditujkan langsung kepada kelompok sasaran yang sesuai. Misalnya pesan imunisasi harus khusus
ditujukan pada ibu dari anak usia balita. Berdasarkan hasil penelitian, pesan yang berbeda diperlukan bagi para ibu yang mempunyai anak dengan usia
berbeda. kelompok sasaran dapat berbeda berdasarkan pola makan anak pada umur yang berbeda sehingga pesan dapat ditujukan kepada ibu dari setiap
tingkat usia balita tersebut.
47
2.3.5.4 Identitas
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memili identitas yang jelasa dan tegas misalnya “sayuran mengandung vitamin yang menyehatkan”
memberikan identitas yang jelas pada sayuran tersebut dibandingkan “sayuran baik untuk anak-
anak”
2.3.5.5 Manfaat
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memberikan manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata. Penelitian yang cermat akan membantu
menunjukkan keuntungan atau manfaat nyata dan dapat dipercaya misalnya, poster yang berbunyi “Datangllah ke posyandu, timbanglah anak Anda”, tidak
akan memberi pengaruh yang diharapkan karena tidak menunjukkan manfaat apa yang dapat diperoleh dengan membawa anak ke posyandu.
2.3.5.6 Biaya
Biaya berhubungan dengan keterjangkauan konsumen untuk membeli produk atau pelayanan yang akan dibandingakan dengan manfaat yang
diperoleh. Keterjangkauan biaya harus mecakup biaya nyata dan biaya tersembunyi. Misalnya, meskipun pelayanan posyandu gratis, terdapat biaya
tersembunyi yang harus dikeluarkan seperti, waktu, biaya untuk jajan anak, transportasi dan lain-lain. keputusan tidak ke posyandu adalah hasil dari
membandingkan semua biaya yang nyata dan tersembunyi dengan manfaat datang ke posyandu
2.3.5.7 Ketersediaan