19
rahimnya, dan alat suntik atau benda tajam yang tercemar drah yang mengandung HIV alat cukur, jarum akupuntur, alat tindik, dll.
- Melalui ASI, dari ibu yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya Dua penyebab utama penularan transmisi HIV di Indonesia yaitu melalui
hubungan seksual, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril diantara pengguna narkoba. Kemenkes: 2013.
2.1.4 Mengetahui Status HIV
Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV, harus dilakukan tes darah untuk melihat apakah ada zat anti-bodi HIV dalam darah, yang merupakan bukti
terdapatnya HIV dalam darah. Tes ini disebut Tes anti-bodi HIV atau Tes HIV. Tes HIV ini termasuk bagian dari VCT Voluntary Conselling and Testing atau
KTS Konseling dan Tes HIV Sukarela yang terdapat di hampir semua rumah sakit daerah. Orang yang terinfeksi HIV akan terlihat normal seperti orang sehat lainnya,
dan mungkin dia sendiri juga tidak tahu bahwa dirinya mengidap HIV Kemenkes: 2013
2.1.5 Hal-Hal yang Tidak Menularkan HIV
HIV mudah mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat ditularkan
melalui kontak sosial sehari-hari seperti:
- Bersenggolan atau menyentuh - Berjabat tangan
- Melalui bersin atau batuk - Berenang bersama
20
- Menggunakan WCtoilet yang sama - Tinggal serumah
- Menggunakan piringalat makan yang sama - Gigitan nyamuk atau serangga yang sama
2.1.6 Proses Infeksi
Secara singkat seseorang yang terinfeksi HIV akan mengalami tahapan yang
dibagi dalam empat stadium Kemenkes: 2013.:
1 Stadium Satu
Stadium ini dinamakan window period periode jendela. Stadium ini dimulai sejak saat pertama terinfeksi HIV. Tidak ada tanda-tanda khusus,
dalam beberapa hari atau beberapa minggu orang tersebut mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-gejala mirip flu, yaitu adanya demam, rasa
lemas dan lesu, sendi-sendi terasa nyeri, batuk, dan nyeri tenggorokan. Gejala-gejala ini akan berlangsung beberapa hari atau minggu saja,
kemudian hilang dengan sendirinya. Jika dilakukan tes darah untuk HIV, hasilnya mungkin negatif, karena
belum terdeteksinya antibodi HIV dalam darah. Periode ini disebut Periode Jendela window period yaitu sejak masuknya HIV ke dalam tubuh, diikuti
dengan perubahan serologis pada darah sampai tes anti-bodi terhadap HIV dinyatakan positif.
Lamanya window period adalah satu sampai tiga bulan, bahkan dapat sampai 6 bulan. Berbeda pada penyakit umumnya karena virus, jika
ditemukan anti-bodi dalam tubuh berarti ada cukup zat anti yang dapat