Konsumen Kelompok sasaran Faktor Penentu Keberhasilan Pemasaran Sosial

47

2.3.5.4 Identitas

Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memili identitas yang jelasa dan tegas misalnya “sayuran mengandung vitamin yang menyehatkan” memberikan identitas yang jelas pada sayuran tersebut dibandingkan “sayuran baik untuk anak- anak”

2.3.5.5 Manfaat

Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memberikan manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata. Penelitian yang cermat akan membantu menunjukkan keuntungan atau manfaat nyata dan dapat dipercaya misalnya, poster yang berbunyi “Datangllah ke posyandu, timbanglah anak Anda”, tidak akan memberi pengaruh yang diharapkan karena tidak menunjukkan manfaat apa yang dapat diperoleh dengan membawa anak ke posyandu.

2.3.5.6 Biaya

Biaya berhubungan dengan keterjangkauan konsumen untuk membeli produk atau pelayanan yang akan dibandingakan dengan manfaat yang diperoleh. Keterjangkauan biaya harus mecakup biaya nyata dan biaya tersembunyi. Misalnya, meskipun pelayanan posyandu gratis, terdapat biaya tersembunyi yang harus dikeluarkan seperti, waktu, biaya untuk jajan anak, transportasi dan lain-lain. keputusan tidak ke posyandu adalah hasil dari membandingkan semua biaya yang nyata dan tersembunyi dengan manfaat datang ke posyandu

2.3.5.7 Ketersediaan

48 Promosi apapun tidak bisa berhasil jika produk atau pelayanan yang dipromosikan tidak dapat atau sulit diperoleh. Oleh karena itu, harus diperhatikan bahwa produk memang dapat diperoleh, sebelu promosi dicanangkan.

2.3.5.8 Saluran komunikasi

Pesan dapat diterima lkelompok sasaran melalui komunikasi yang dapat dipercaya sehingga penting menentukan saluran komunikasi yang dapat dipakai seperti media massa, kader dan kelompok masyarakat. tentukan juga berapa persen kelompok yang dapat dicapai setiap saluran informasi dan berapa frekuensinya. Berdasarkan penentua saluran komunikasi, rencana pemanfaatan media disusun untuk mencapai kelompok sasaran sebanyak dan sesering mungkin dengan biaya yang tersedia. Panduan media yang digunakan sangat bergantung pada saluran kominikasi, baik secara langsung pelaksana di jajaran kesehatan danmasyarakat ata tidak langsung melalui media

2.3.5.9 Pemantauan dan perbaikan

Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sesuai rencana dan perbaikan yang sekiranya diperlukan.

2.3.5.10 Evaluasi

Ketercapaian dan dampak kegiatan dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir program sesuai jangka waktu yang ditentukan setiap tahun apabila program berjangka panjang. Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi

Dokumen yang terkait

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Niat Ibu Hamil Untuk memanfaatkan Layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) Di wilayah Kerja Puskesmas Ciputat, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2014

5 30 193

HEALTH LITERACY KLIEN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG TAHUN 2014.

0 5 10

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV-AIDS DAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) SERTA KESIAPAN MENTAL MITRA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN KE KLINIK VCT DI SURAKARTA.

0 1 8

Keinginan Melakukan Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pada Wanita Menikah Di Jatinangor.

1 2 9

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV DAN AIDS DENGAN MINAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SOSROMENDURAN KOTA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG HIV/AIDS PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KABUPATEN KENDAL - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 17