3. Keuntungan 4. Kekurangan 5. Indikasi 6. Kontraindikasi 1. Jenis Pil KB 2. Jenis Tablet Menurut Dosis

a.2. Cara Kerja

Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi wanita. Selain itu, Kondom satu-satunya alat kontrasepsi yang mencegah penularan mikroorganisme IMS termasuk HBV dan HIVAIDS dari satu pasangan ke pasangan yang lain. 20

a.3. Keuntungan

Keuntungan menggunakan kondom diantaranya murah, mudah didapat dan dapat dibeli secara umum, tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatantidak perlu resep dokter, tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan, mudah cara pemakaiannya dan dapat dipakai sendiri, serta tidak mengurangi kenikmatan bersenggama. 20

a.4. Kekurangan

Kekurangan dari penggunaan kondom diantaranya kurang praktis karena harus dipakai setiap kali akan melakukan hubungan seksual, harus selalu ada persediaan, sedikit mengganggu, selalu harus memakai kondom yang baru, kadang- kadang ada yang tidak tahan alergi terhadap karetnya, tingkat kegagalan cukup tinggi, dan dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa. 20

a.5. Indikasi

Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan seksual dan belum menginginkan kehamilan, dan pria yang ingin berpartisipasi dalam program KB. 3 Universitas Sumatera Utara

a.6. Kontraindikasi

Kondom tidak menunjukkan adanya kontraindikasi medis yang mutlak. Kontraindikasinya bila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima kondom, Malformasi penis, salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks, dan pasangan yang tingkat pendidikannya rendah. 3

a.7. Efek Samping

Kecewa karena gagalbocor dan alergi namun jarang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti kondom berkualitas yang lebih baik jika bocor, anjurkan cara pemakaian yang benar, dan ganti metode kontrasepsi yang lain. 3

2.10.2. Metode Kontrasepsi Efektif

Metode Kontrasepsi Efektif adalah metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metode kontrasepsi sederhana. Metode ini terdiri dari pil KB, suntik KB, AKBK, dan AKDR. 20 a. Pil KB Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja. Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada disiplin pemakai. Kegagalan teoritis lebih dari 0,35, tetapi dalam praktek berkisar 1-8 untuk pil kombinasi, 3-10 untuk mini pil. 20 Universitas Sumatera Utara

a.1. Jenis Pil KB

20 1 Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogenprogestin EP dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 2 Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogenprogestin EP dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 3 Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogenprogestin EP dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

a.2. Jenis Tablet Menurut Dosis

20 1 Tablet dosis tinggi High Dose : Berisi 50 mcg High Dose adalah tablet yang mengandung estrogen 50-150mcg dan progesteron 1-10 mg. Yang termasuk jenis ini adalah Tablet KB Noriday dari Population Council dan Tablet KB Ovostat PT Organon. 2 Pil dosis rendah Low Dose : Berisi 30 mcg Low Dose adalah pil yang mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1 mg progesteron. Yang termasuk jenis ini adalah Pil KB Microgynon 30 PT Schering atau kimia farma Lisensi Schering dan Pil KB Marvelon PT Organon. 3 Pil Mini Pil Mini adalah pil yang mengandung hormon progesteron kurang dari 1 mg. Yang termasuk jenis ini adalah Pil KB Exluton. Universitas Sumatera Utara

a.3. Jumlah Tablet