a.2. Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi wanita. Selain itu, Kondom satu-satunya alat kontrasepsi yang mencegah penularan mikroorganisme
IMS termasuk HBV dan HIVAIDS dari satu pasangan ke pasangan yang lain.
20
a.3. Keuntungan
Keuntungan menggunakan kondom diantaranya murah, mudah didapat dan dapat dibeli secara umum, tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga
kesehatantidak perlu resep dokter, tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan, mudah cara pemakaiannya dan dapat dipakai sendiri, serta tidak
mengurangi kenikmatan bersenggama.
20
a.4. Kekurangan
Kekurangan dari penggunaan kondom diantaranya kurang praktis karena harus dipakai setiap kali akan melakukan hubungan seksual, harus selalu ada
persediaan, sedikit mengganggu, selalu harus memakai kondom yang baru, kadang- kadang ada yang tidak tahan alergi terhadap karetnya, tingkat kegagalan cukup
tinggi, dan dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa.
20
a.5. Indikasi
Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan seksual dan belum menginginkan kehamilan, dan pria yang ingin berpartisipasi dalam program KB.
3
Universitas Sumatera Utara
a.6. Kontraindikasi
Kondom tidak menunjukkan adanya kontraindikasi medis yang mutlak. Kontraindikasinya bila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima kondom,
Malformasi penis, salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks, dan pasangan yang tingkat pendidikannya rendah.
3
a.7. Efek Samping
Kecewa karena gagalbocor dan alergi namun jarang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti kondom berkualitas yang lebih baik jika bocor, anjurkan
cara pemakaian yang benar, dan ganti metode kontrasepsi yang lain.
3
2.10.2. Metode Kontrasepsi Efektif
Metode Kontrasepsi Efektif adalah metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka
kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metode kontrasepsi sederhana. Metode ini terdiri dari pil KB, suntik KB, AKBK, dan AKDR.
20
a. Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau
yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja. Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada disiplin pemakai. Kegagalan teoritis lebih dari
0,35, tetapi dalam praktek berkisar 1-8 untuk pil kombinasi, 3-10 untuk mini pil.
20
Universitas Sumatera Utara
a.1. Jenis Pil KB
20
1 Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogenprogestin EP dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
2 Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogenprogestin EP dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3 Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogenprogestin EP dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
a.2. Jenis Tablet Menurut Dosis
20
1 Tablet dosis tinggi High Dose : Berisi 50 mcg
High Dose adalah tablet yang mengandung estrogen 50-150mcg dan progesteron 1-10 mg. Yang termasuk jenis ini adalah Tablet KB Noriday dari Population
Council dan Tablet KB Ovostat PT Organon. 2
Pil dosis rendah Low Dose : Berisi 30 mcg Low Dose adalah pil yang mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1 mg
progesteron. Yang termasuk jenis ini adalah Pil KB Microgynon 30 PT Schering atau kimia farma Lisensi Schering dan Pil KB Marvelon PT Organon.
3 Pil Mini
Pil Mini adalah pil yang mengandung hormon progesteron kurang dari 1 mg. Yang termasuk jenis ini adalah Pil KB Exluton.
Universitas Sumatera Utara
a.3. Jumlah Tablet