Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Tabel Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Sosiodemografi Akseptor

Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor KB berdasarkan jenis kelamin anak yang tertinggi mempunyai anak berjenis kelamin lengkap yakni mempunyai anak laki-laki dan perempuan 67,8 dan terendah mempunyai anak laki-laki saja 14,4. 5.5. Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Jenis Kontrasepsi f 1. Kondom 16 6,2 2. Pil KB 81 31,4 3. Suntik KB 58 22,5 4. Implant 38 14,7 5. IUD 31 12,0 6. TubektomiMOW 34 13,2 Total 258 100,0 Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi tertinggi menggunakan pil KB 31,4 dan terendah menggunakan kondom 6,2. 5.6. Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Tempat Pelayanan KontrasepsiKB Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Tempat Pelayanan KontrasepsiKB di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Tempat Pelayanan KB f 1. Klinik KB Pemerintah 94 36,4 2. Klinik KB Swasta 164 63,6 Total 258 100,0 Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor KB berdasarkan tempat pelayanan KB tertinggi adalah yang ber-KB ke klinik KB swasta 63,6. Universitas Sumatera Utara 5.7. Proporsi Akseptorsi KB Berdasarkan Tingkatan Keluarga Sejahtera Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Akseptor KB Berdasarkan Tingkatan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Tingkatan Keluarga Sejahtera f 1. Pra-S 1 0,4 2. KS I 17 6,6 3. KS II 153 59,3 4. KS III 76 29,4 5. KS III+ 11 4,3 Total 258 100,0 Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor KB berdasarkan tingkatan keluarga sejahtera tertinggi keluarga sejahtera IIKS II 59,3 dan terendah keluarga pra sejahterapra-S 0,4.

5.8. Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Sosiodemografi Akseptor

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi jenis kontrasepsi berdasarkan sosiodemografi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 5.8. Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Umur Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Umur Akseptor tahun Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. ≥ 20 - 35 79 81,4 18 18,6 97 100,0 2. ≥ 35 – ≤ 49 76 47,2 85 52,8 161 100,0 χ 2 = 29,585 df= 1 ρ= 0,000 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan umur akseptor. Proporsi akseptor yang berumur ≥ 20 - 35 tahun secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Universitas Sumatera Utara Sedangkan proporsi akseptor yang berumur ≥ 35 – ≤ 49 tahun secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. Tabel 5.9. Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Umur Suami Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Umur Suami Akseptor tahun Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. ≥ 22 - ≤ 41 94 72,9 35 27,1 129 100,0 2. 41 – ≤ 59 45 39,8 68 60,2 113 100,0 χ 2 = 26,906 df= 1 ρ= 0,000 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan umur suami akseptor. Proporsi umur suami akseptor ≥ 22 - ≤ 41 tahun secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi umur suami akseptor 41 – ≤ 59 tahun secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jenis Kelamin Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Jenis Kelamin Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Perempuan 139 57,4 103 42,6 242 100,0 2. Laki-laki 16 100,0 0,0 16 100,0 χ 2 = 11,335 df= 1 ρ= 0,001 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan jenis kelamin akseptor. Proporsi akseptor berjenis kelamin perempuan secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi akseptor laki-laki secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Pendidikan Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Pendidikan rendah 32 62,7 19 37,3 51 100,0 2. Pendidikan menengah 107 61,5 67 38,5 174 100,0 3. Pendidikan tinggi 16 48,5 17 51,5 33 100,0 χ 2 = 2,146 df= 2 ρ= 0,342 Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor berpendidikan rendah dan menengah tertinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif yakni masing-masing 62,7 dan 61,5. Sedangkan proporsi akseptor berpendidikan tinggi tertinggi menggunakan kontrasepsi efektif 51,5. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan akseptor. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Suami Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Pendidikan Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Pendidikan rendah 29 58,0 21 42,0 50 100,0 2. Pendidikan menengah 103 63,2 60 36,8 163 100,0 3. Pendidikan tinggi 7 24,1 22 75,9 29 100,0 χ 2 = 15,367 df= 2 ρ= 0,000 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan suami akseptor. Proporsi suami akseptor berpendidikan rendah dan menengah secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan menggunakan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi suami akseptor berpendidikan tinggi secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan menggunakan kontrasepsi kurang efektif. Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pekerjaan Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Pekerjaan Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Bekerja 88 59,9 59 40,1 147 100,0 2. Tidak bekerja 67 60,4 44 39,6 111 100,0 χ 2 = 0,006 df= 1 ρ=0,936 Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor yang bekerja dan tidak bekerja tertinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif yakni masing- masing 59,9 dan 60,4. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang Universitas Sumatera Utara berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pekerjaan akseptor. Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pekerjaan Suami Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Pekerjaan Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. PNSTNIPOLRI 28 51,9 26 48,1 54 100,0 2. Pegawai swasta 62 71,3 25 28,7 87 100,0 3. Wiraswasta 21 41,2 30 58,8 51 100,0 4. Petani 6 42,9 8 57,1 14 100,0 5. Lain-lain 22 61,1 14 38,9 36 100,0 χ 2 = 14,425 df= 1 ρ=0,006 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pekerjaan suami akseptor. Proporsi suami akseptor yang bekerja sebagai PNSTNIPOLRI, pegawai swasta, dan lain-lain secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi suami akseptor yang bekerja sebagai wiraswasta dan petani secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. 5.9. Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Anak Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Anak Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Jumlah Anak Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. ≤ 2 anak 77 77,8 22 22,2 99 100,0 2. 2 anak 78 49,1 81 50,9 159 100,0 χ 2 = 20,984 df= 1 ρ= 0,000 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan jumlah anak akseptor. Proporsi akseptor yang mempunyai ≤ 2 anak secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi akseptor yang mempunyai 2 anak secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. 5.10. Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Jenis Kelamin Anak Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Laki-laki dan Perempuan 91 52,0 84 48,0 175 100,0 2. Laki-laki saja 24 64,9 13 35,1 37 100,0 3. Perempuan saja 40 87,0 6 13,0 46 100,0 χ 2 = 18,971 df= 1 ρ= 0,000 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan jenis kelamin anak yang dimiliki akseptor. Proporsi akseptor yang mempunyai jenis kelamin anak lengkap yakni mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan, akseptor yang mempunyai anak laki-laki saja, dan memiliki anak perempuan saja secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan menggunakan kontrasepsi efektif. Universitas Sumatera Utara 5.11. Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tempat Pelayanan KB Tabel 5.17. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tempat Pelayanan KB Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Tempat Pelayanan KB Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Klinik KB Pemerintah 42 44,7 52 55,3 94 100,0 2. Klinik KB Swasta 113 68,9 51 31,1 164 100,0 χ 2 = 14,616 df= 1 ρ= 0,000 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan tempat pelayanan KB akseptor. Proporsi akseptor ke klinik KB pemerintah secara bermakna lebih tinggi pada akseptor yang menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan yang menggunakan kontrasepsi kurang efektif. Sedangkan proporsi akseptor ke klinik KB swasta secara bermakna lebih tinggi pada akseptor yang menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan yang menggunakan kontrasepsi efektif. 5.12. Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tingkatan Keluarga Sejahtera Tabel 5.18. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tingkatan Keluarga Sejahtera Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 No. Tingkatan KS Jenis Kontrasepsi Total Kurang Efektif Efektif f f f 1. Keluarga Miskin 6 33,3 12 66,7 18 100,0 2. Tidak Keluarga Miskin 149 62,1 91 37,9 240 100,0 χ 2 = 5,770 df= 1 ρ= 0,016 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan tingkatan keluarga Universitas Sumatera Utara sejahtera pengguna alat kontrasepsi. Proporsi akseptor yang merupakan keluarga miskin secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. Sedangkan proporsi akseptor yang merupakan tidak keluarga miskin secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN