7. Waktu Pemasangan dan PengangkatanEkstraksi 8. Efek Samping Alat Kontrasepsi Dalam RahimIntra Uterine Device AKDRIUD 1. Jenis-jenis IUD di Indonesia

c.6. Kontraindikasi

Kontraindikasi pemakaian implant adalah hamil atau disangka hamil, penderita penyakit hati, penyakit jantung kelainan kardiovaskuler, kelainan haid, darah tinggi, diabetes melitus, perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya, tumorkeganasan, kanker payudara, kelainan jiwa psikosis, neurosis, varikosis, dan riwayat kehamilan ektopik. 29

c.7. Waktu Pemasangan dan PengangkatanEkstraksi

Waktu yang paling baik untuk pemasangan Norplant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra-ovulasi dari siklus haid sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan. Keenam kapsul yang masing-masing mengandung 36 mg levonorgestrel ditanamkan pada lengan kiri atas atau lengan kanan atas akseptor yang kidal lebih kurang 6 – 10 cm dari lipatan siku. 28 Pengangkatan implant dilakukan atas indikasi merupakan permintaan akseptor umpama ingin hamil lagi, timbulnya efek samping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa, sudah habis masa pakainya, dan terjadi kehamilan. 28

c.8. Efek Samping

Adapun efek samping yang dirasakan pada penggunaan kontrasepsi Implant dapat berupa gangguan haid amenorrhea dan methrorhagie, depresi, keputihan, mual-mual, anoreksi, sakit kepala, jerawat, perubahan libido, perubahan berat badan, hematoma, dan infeksi. 29 Universitas Sumatera Utara

d. Alat Kontrasepsi Dalam RahimIntra Uterine Device AKDRIUD

IUD Intra Uterine Device atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam- macam, terdiri dari plastik polyethylene. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Sebelum dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya Subrata, 2000:33. 30 AKDR bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil Maryani, 2002. 30 Sebagai kontrasepsi, AKDR tipe T efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar antara 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan. Sedangkan AKDR dengan progesteron antara 0,5 – 1 kehamilan per 100 perempuan pada tahun pertama penggunaan. 20

d.1. Jenis-jenis IUD di Indonesia

31 1 Copper-T adalah IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene dimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi anti pembuahan yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru ini melepaskan lenovorgestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal 5 tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea. 2 Copper-7 adalah IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan Universitas Sumatera Utara ditambahkan gulungan kawat tembaga Cu yang mempunyai luas permukaan 200 mm 2 , fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper- T. 3 Multi Load adalah IUD ini terbuat dari dari plastik polyethelene dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm 2 atau 375 mm 2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small kecil, dan mini. 4 Lippes Loop adalah IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm benang biru, tipe B 27,5 mm 9 benang hitam, tipe C berukuran 30 mm benang kuning, dan 30 mm tebal, benang putih untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini Askep kesehatan, 2008.

d.2. Cara Kerja IUD