IUD sendiri, mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui, tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik, perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari
waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
3,32
d.5. Indikasi
IUD merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat diprioritaskan pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri
kesuburan serta menunda kehamilan. Selain itu IUD juga diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi efektif yang berjangka panjang tetapi belum
menginginkan atau masih takut menggunakan metode sterilisasi, wanita yang tidak ingin repot minum pil setiap hari atau mempunyai kontraindikasi pil, wanita yang
sedang menyusui, dan wanita di atas 35 tahun apalagi perokok.
27
d.6. Kontraindikasi
Terdapat sekelompok wanita yang tidak diperkenankan memakai IUD karena mempunyai kelainan atau penyakit yang menjadi kontraindikasi untuk
pemasangan alat kontrasepsi IUD yaitu perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya, tumor kandung, tersangka hamil, radang panggul akut, riwayat kehamilan
ektopik, anemia berat, metroragia, riwayat radang panggul, dan kelainan bawaan rahim.
29,30
d.7. Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi berupa perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan spotting antarmenstruasi, keputihan dan rasa nyeri di
perut, serta saat haid lebih sakit, ekspulsi , infeksi dan translokasi.
24
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga bisa terjadi komplikasi lain seperti merasakan sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah pemasangan, perdarahan pada waktu haid atau
diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, dan perforasi dinding uterus.
28
d.8. Pemasangan IUD
Prinsip pemasangan IUD adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim cavum uteri. Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu
mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Pada dasarnya IUD dapat dipasang setiap saat dengan syarat tidak ada kontraindikasi pemasangan. IUD
dapat dipasang dalam keadaan berikut ketika haid sedang berlangsung, yakni pada hari-hari pertama atau pada hari terakhir haid, sewaktu postpartum, sewaktu
postabortum, dan beberapa hari setelah haid terakhir.
28
Setelah pemasangan dilakukan pemeriksaan ulanglanjutan. Pemeriksaan dilakukan 1 minggu sesudah pemasangan. Pemeriksaan kedua 3 bulan kemudian dan
selanjutnya tiap 6 bulan.
29
2.10.3. Metode Kontrasepsi Mantap KONTAP
Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada tuba Falloppii
wanita atau vas deferens pada pria yang mengakibatkan pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. Kontap disebut juga sterilisasi. Sterilisasi
pada wanita disebut dengan tubektomi MOWmedis operatif wanita sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi MOPmedis operatif pria.
20
Universitas Sumatera Utara
Kontap dilakukan bila pasangan sudah tidak menginginkan keturunan karena merasa anaknya sudah cukup atau bila dengan alat kontrasepsi lain tidak cocok.
Kontap merupakan pilihan terakhir dan peserta kontap harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan umum untuk menjadi akseptor kontap adalah
sukarela, bahagia, dan sehat.
20
Beberapa pertimbangan untuk menerima sterilisasi diantaranya:
33
1 Pertimbangan-pertimbangan medis yakni membebaskan orang tua dari
kekhawatiran kehamilan dan menyelamatkan hidup ibu yang mempunyai kontraindikasi kehamilan
2 Pertimbangan-pertimbangan sosial diantaranya mencegah peledakan penduduk,
mencegah pengaruh dari peledakan penduduk seperti kelaparan, wabah, dan membantu bagi orang-orang tua yang mempunyai kesulitan ekonomi.
3 Pertimbangan-pertimbangan pribadi untuk menghilangkan kekhawatiran
mempunyai atau melahirkan anak-anak cacad bawaan, atau kurang cerdas, mengatasi masalah ketidakmampuan memelihara keluarga besar, memenuhi
keinginan untuk tidak mempunyai anak lagi, mengatasi gangguan terhadap hubungan perkawinan yang disebabkan ketakutan terhadap kehamilan, dan
mengatasi masalah kurang efektifnya atau kurang menyenangkannya metode- metode keluarga berencana lainnya.
Universitas Sumatera Utara
a. Tubektomi MOW
Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba.
Dengan demikian maka ovum yang matang tidak akan bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba. Tekniknya beraneka ragam seperti Tubektomi
lapraskopik, kuldoskopik, kolpotomi posterior dan minilaparatomi. Tubektomi minilaparatomi labih dikenal dengan sterilisasi minilap karena sayatannya di dinding
perut kecil mini yaitu kira-kira 2,5 cm.
20
Cara kerjanya dengan menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi sel sperma. Tingkat keberhasilannya hampir 100.
26
Angka kegagalannya hanya 0,2 – 0,4 per 100 wanita per tahun. Kegagalan dapat terjadi
karena tiga hal yaitu kehamilan luteal, kesalahan teknis, dan terjadi rekanalisasi tuba.
28
a.1. Waktu Pelaksanaan Tubektomi