5. Indikasi 6. Kontraindikasi 7. Efek Samping Tubektomi MOW

IUD sendiri, mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui, tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik, perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini. 3,32

d.5. Indikasi

IUD merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat diprioritaskan pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan. Selain itu IUD juga diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi efektif yang berjangka panjang tetapi belum menginginkan atau masih takut menggunakan metode sterilisasi, wanita yang tidak ingin repot minum pil setiap hari atau mempunyai kontraindikasi pil, wanita yang sedang menyusui, dan wanita di atas 35 tahun apalagi perokok. 27

d.6. Kontraindikasi

Terdapat sekelompok wanita yang tidak diperkenankan memakai IUD karena mempunyai kelainan atau penyakit yang menjadi kontraindikasi untuk pemasangan alat kontrasepsi IUD yaitu perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya, tumor kandung, tersangka hamil, radang panggul akut, riwayat kehamilan ektopik, anemia berat, metroragia, riwayat radang panggul, dan kelainan bawaan rahim. 29,30

d.7. Efek Samping

Efek samping yang umum terjadi berupa perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan spotting antarmenstruasi, keputihan dan rasa nyeri di perut, serta saat haid lebih sakit, ekspulsi , infeksi dan translokasi. 24 Universitas Sumatera Utara Selain itu juga bisa terjadi komplikasi lain seperti merasakan sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah pemasangan, perdarahan pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, dan perforasi dinding uterus. 28

d.8. Pemasangan IUD

Prinsip pemasangan IUD adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim cavum uteri. Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Pada dasarnya IUD dapat dipasang setiap saat dengan syarat tidak ada kontraindikasi pemasangan. IUD dapat dipasang dalam keadaan berikut ketika haid sedang berlangsung, yakni pada hari-hari pertama atau pada hari terakhir haid, sewaktu postpartum, sewaktu postabortum, dan beberapa hari setelah haid terakhir. 28 Setelah pemasangan dilakukan pemeriksaan ulanglanjutan. Pemeriksaan dilakukan 1 minggu sesudah pemasangan. Pemeriksaan kedua 3 bulan kemudian dan selanjutnya tiap 6 bulan. 29

2.10.3. Metode Kontrasepsi Mantap KONTAP

Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada tuba Falloppii wanita atau vas deferens pada pria yang mengakibatkan pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. Kontap disebut juga sterilisasi. Sterilisasi pada wanita disebut dengan tubektomi MOWmedis operatif wanita sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi MOPmedis operatif pria. 20 Universitas Sumatera Utara Kontap dilakukan bila pasangan sudah tidak menginginkan keturunan karena merasa anaknya sudah cukup atau bila dengan alat kontrasepsi lain tidak cocok. Kontap merupakan pilihan terakhir dan peserta kontap harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan umum untuk menjadi akseptor kontap adalah sukarela, bahagia, dan sehat. 20 Beberapa pertimbangan untuk menerima sterilisasi diantaranya: 33 1 Pertimbangan-pertimbangan medis yakni membebaskan orang tua dari kekhawatiran kehamilan dan menyelamatkan hidup ibu yang mempunyai kontraindikasi kehamilan 2 Pertimbangan-pertimbangan sosial diantaranya mencegah peledakan penduduk, mencegah pengaruh dari peledakan penduduk seperti kelaparan, wabah, dan membantu bagi orang-orang tua yang mempunyai kesulitan ekonomi. 3 Pertimbangan-pertimbangan pribadi untuk menghilangkan kekhawatiran mempunyai atau melahirkan anak-anak cacad bawaan, atau kurang cerdas, mengatasi masalah ketidakmampuan memelihara keluarga besar, memenuhi keinginan untuk tidak mempunyai anak lagi, mengatasi gangguan terhadap hubungan perkawinan yang disebabkan ketakutan terhadap kehamilan, dan mengatasi masalah kurang efektifnya atau kurang menyenangkannya metode- metode keluarga berencana lainnya. Universitas Sumatera Utara

a. Tubektomi MOW

Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba. Dengan demikian maka ovum yang matang tidak akan bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba. Tekniknya beraneka ragam seperti Tubektomi lapraskopik, kuldoskopik, kolpotomi posterior dan minilaparatomi. Tubektomi minilaparatomi labih dikenal dengan sterilisasi minilap karena sayatannya di dinding perut kecil mini yaitu kira-kira 2,5 cm. 20 Cara kerjanya dengan menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi sel sperma. Tingkat keberhasilannya hampir 100. 26 Angka kegagalannya hanya 0,2 – 0,4 per 100 wanita per tahun. Kegagalan dapat terjadi karena tiga hal yaitu kehamilan luteal, kesalahan teknis, dan terjadi rekanalisasi tuba. 28

a.1. Waktu Pelaksanaan Tubektomi