Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Akseptor Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Suami Akseptor

akseptor. Proporsi akseptor berjenis kelamin perempuan secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi akseptor laki-laki secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Hal ini menunjukkan bahwa keikutsertaan dan kesadaran pria dalam ber-KB masih rendah. Terjadi kesenjangan gender dalam pemakaian kontrasepsi. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program KB masa lalu yang cenderung mengarahkan sasarannya lebih kepada perempuankaum ibu. Selain itu, terbatasnya informasi yang sampai kepada laki-laki tentang KB dan kesehatan reproduksi yang berakibat kepada terbatasnya pengetahuan kaum laki-laki akan hal ini. Masih terbatasnya jumlah pemberi pelayanan yang berminat kepada pelayanan untuk laki-laki, baik KB maupun kesehatan reproduksi dan terbatasnya jenis alatmetode kontrasepsi pria membuat laki-laki tidak mau menjadi peserta KB. Dominannya suami dalam pengambilan keputusan keluarga termasuk dalam KB dan kesehatan reproduksi sehingga isteri yang menjadi peserta KB. 55

d. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Akseptor

Distribusi proporsi jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar tahun 2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 62,7 61,5 48,5 37,3 38,5 51,5 10 20 30 40 50 60 70 Pendidikan rendah Pendidikan menengah Pendidikan tinggi Pendidikan Akseptor P ro p o rs i Kontrasepsi Kurang Efektif Kontrasepsi Efektif Gambar 6.21. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 Berdasarkan gambar 6.21. dapat dilihat bahwa proporsi akseptor berpendidikan rendah dan menengah tertinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif yakni masing-masing 62,7 dan 61,5. Sedangkan proporsi akseptor berpendidikan tinggi tertinggi menggunakan kontrasepsi efektif 51,5. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan akseptor. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Purba 2009 di Kecamatan Rambah Samo dengan desain Cross Sectional yang memperoleh hasil bahwa ada hubungan pendidikan dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig = 0,033. 44 Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka ia semakin dapat memilih alatcara kontrasepsi yang diinginkannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara pendidikan membuat ibu mempunyai kemampuan mengambil keputusan untuk menggunakan kontrasepsi. 44

e. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Suami Akseptor

Distribusi proporsi jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan suami akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar tahun 2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 63,2 24,1 36,8 75,9 58,0 42,0 10 20 30 40 50 60 70 80 Pendidikan rendah Pendidikan menengah Pendidikan tinggi Pendidikan Suami Akseptor P ro p o rs i Kontrasepsi Kurang Efektif Kontrasepsi Efektif Gambar 6.22. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Suami Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009 Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan pendidikan suami akseptor. Proporsi suami akseptor berpendidikan rendah dan menengah secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan menggunakan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi suami akseptor berpendidikan Universitas Sumatera Utara tinggi secara bermakna lebih tinggi menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan menggunakan kontrasepsi kurang efektif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mutiara 1998 di Wilayah Indonesia Timur dengan desain Cross Sectional yang memperoeh hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan suami dengan penggunaan kontrasepsi. Responden yang suaminya berpendidikan tinggi ternyata lebih cenderung untuk menggunakan kontrasepsi 62,1 dibandingkan dengan yang suaminya berpendidikan rendah 46,1. Responden yang suaminya berpendidikan tinggi kemungkinan untuk menggunakan salah satu cara kontrasepsi 2,11 kali dibandingkan dengan yang pendidikan suaminya rendah p = 0,000, 95 CI = 1,81 – 2,47. 40

f. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pekerjaan Akseptor