menginginkan anak lebih menyukai menggunakan alat kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan responden yang menggunakan alat kontrasepsi efektif.
4
Ada kebiasaan dari suatu kelompok masyarakat yang memberi nilai lebih pada satu jenis kelamin tertentu. Faktor sosial budaya masyarakat tersebut
menganggap nilai anak laki-laki lebih tinggi dalam keluarga dibanding anak perempuan. Selain itu, adanya pandangan orang tua terhadap anak dalam keluarga
dimana anak selain merupakan kebanggaan orang tua juga sebagai tenaga kerja yang membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
49
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sucipto 2001 di Desa Pedeslohor Kecamatan Adewena Kabupaten Tegal dengan desain Cross Sectional
yang memperoleh hasil bahwa ada hubungan pemilihan alat kontrasepsi dengan pilihan jenis kelamin anak p = 0,003.
57
6.7.4. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tempat Pelayanan KB
Distribusi proporsi jenis kontrasepsi berdasarkan tempat pelayanan KB akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar tahun 2009 dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
44,7 68,9
55,3 31,1
10 20
30 40
50 60
70 80
Klinik KB Pemerintah Klinik KB Swasta
Tempat Pelayanan KB P
ro p
o rs
i
Kontrasepsi kurang efektif Kontrasepsi efektif
Gambar 6.27. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tempat Pelayanan KB Akseptor di Kelurahan Setia Negara
Pematangsiantar Tahun 2009
Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan tempat pelayanan
KB akseptor. Proporsi akseptor ke klinik KB pemerintah secara bermakna lebih tinggi pada akseptor yang menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan
yang menggunakan kontrasepsi kurang efektif. Sedangkan proporsi akseptor ke klinik KB swasta secara bermakna lebih tinggi pada akseptor yang menggunakan
kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan yang menggunakan kontrasepsi efektif.
Hal ini menunjukkan bahwa pengguna kontrasepsi kurang efektif cenderung mendapatkan pelayanan KB ke klinik KB swasta 68,9. Hal ini dikarenakan alat
kontrasepsi kurang efektif seperti pil, suntik dan kondom mudah diperoleh, murah, praktis, dan terjangkau. Meskipun jika diperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk
menggunakan kontrasepsi kurang efektif tersebut lebih mahal. Sedangkan pengguna
Universitas Sumatera Utara
alat kontrasepsi efektif lebih banyak mendapatkan pelayanan KB ke klinik KB pemerintah 55,3. Hal ini dikarenakan kontrasepsi efektif lebih sulit dalam
pelaksanaanpemasangannya karena harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Selain itu biaya yang diperlukan lebih mahal meskipun lebih efektif karena tidak ada
faktor lupa. Jika pemasangan dilakukan di klinik pemerintah diharapkan lebih murah karena mendapatkan subsidibantuan dari pemerintah.
6.7.5. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Tingkatan Keluarga Sejahtera