6.7.2. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Anak
Distribusi proporsi jenis kontrasepsi berdasarkan jumlah anak akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar tahun 2009 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
77,8 49,1
22,2 50,9
10 20
30 40
50 60
70 80
90
≤ 2 anak 2 anak
Jum lah Anak P
ro p
o rs
i
Kontrasepsi kurang efektif Kontrasepsi efektif
Gambar 6.25. Distribusi Proporsi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Anak Akseptor di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun
2009
Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p 0,05 yang berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna jenis kontrasepsi berdasarkan jumlah anak
akseptor. Proporsi akseptor yang mempunyai ≤ 2 anak secara bermakna lebih tinggi
menggunakan kontrasepsi kurang efektif dibandingkan dengan kontrasepsi efektif. Sedangkan proporsi akseptor yang mempunyai 2 anak secara bermakna lebih tinggi
menggunakan kontrasepsi efektif dibandingkan dengan kontrasepsi kurang efektif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Purba 2009 di Kecamatan
Rambah Samo dengan desain Cross Sectional yang memperoleh hasil bahwa ada hubungan jumlah anak dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig = 0,016. Hasil uji
Universitas Sumatera Utara
statistik menunjukkan ada pengaruh jumlah anak dengan pemakaian alat kontrasepsi Sig = 0,008, artinya makin banyak anak yang dimiliki oleh responden akan diikuti
dengan peningkatan pemakaian alat kontrasepsi. Kemungkinan seorang istri untuk menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya.
Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai anak tertentu dan umur anak yang masih hidup. Semakin sering seorang wanita
melahirkan anak, maka akan semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan.
44
Sedangkan jumlah anak 2 orang menunjukkan bahwa respon terhadap pelayanan KB dan kontrasepsi belum baik. Istilah “dua anak saja” belum menjadi
tujuan pokok dalam keluarga. Tujuan normatif program KB adalah untuk menciptakan NKKBS maka diharapkan keluarga sudah harus mampu membentuk
keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak supaya diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
44
6.7.3. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak