Pengertian Pasangan Usia Subur PUS Pengertian Keluarga Berencana Menurut WHO World Health Organization keluarga berencana adalah

alatobat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau tablet berbusa vaginal tablet. 2 Cara kontrasepsi modernmetode efektif. Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi tidak permanen dapat dilakukan dengan pil, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR, suntikan, dan norplant. Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan matoda mantap, yaitu dengan operasi tubektomi sterilisasi pada wanita, dan vasektomi sterilisasi pada pria.

2.2. Pengertian Pasangan Usia Subur PUS

Pasangan Usia Subur PUS adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun, dan secara operasional termasuk pula pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid. 1 Berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan usia subur PUS yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. 19 PUS yang menggunakan alat kontrasepsi disebut pesertaakseptor KB. Peserta KB adalah PUS yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi. Sedangkan peserta KB aktif adalah peserta KB yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi secara terus-menerus tanpa diselingi kehamilan. Adapula yang disebut peserta KB baru yaitu PUS yang baru pertama kali menggunakan alatcara Universitas Sumatera Utara kontrasepsi dan atau PUS yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkankeguguran. 2

2.3. Pengertian Keluarga Berencana Menurut WHO World Health Organization keluarga berencana adalah

tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. 20 Keluarga berencana tidak hanya berarti membatasi jumlah anak, misalnya hanya sampai dua anak saja. Keluarga berencana berarti mengatur waktu kelahiran, perbedaan umur antara anak-anak, mendidik anak, dan peningkatan kebahagiaan suami-istri. 21 Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, Keluarga Berencana didefenisikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta mesyarakat, melalui pendewasaan umur perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 21 Secara umum KB dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan Universitas Sumatera Utara keluarga yang matang maka kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. 22 Dalam pengertian sempitnya secara khusus keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani dari laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar persetubuhan. 22

2.4. Sejarah dan Perkembangan Keluarga Berencana