Analisis Deskriptif Deskriptif Statistik Variabel Penelitian

53 yang digunakan dalam variabel SBI dan SBIS mempunyai sebaran yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga simpangan data pada variabel SBI dan SBIS ini dapat dikatakan baik.

B. Uji Asumsi Klasik Bank Konvensional

Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi- asumsi klasik yang mendasari model regresi linear berganda. Asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode untuk mengetahui Normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik secara histogram dengan melihat nilai probabilitas dari Jarque-Bera, jika probabilitas bernilai lebih besar dari 5 persen maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal, dan sebaliknya jika probabilitas bernilai kurang 54 2 4 6 8 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 Series: Residuals Sample 2007:01 2009:12 Observations 36 Mean 3.15E-16 Median -0.005068 Maximum 0.416986 Minimum -0.255344 Std. Dev. 0.149423 Skewness 0.519044 Kurtosis 3.003273 Jarque-Bera 1.616455 Probability 0.445647 2 4 6 8 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 Series: Residuals Sample 2007:01 2009:12 Observations 36 Mean -7.85E-17 Median -0.019688 Maximum 0.196771 Minimum -0.203834 Std. Dev. 0.098616 Skewness -0.105215 Kurtosis 2.376176 Jarque-Bera 0.451497 Probability 0.797919 dari 5 persen maka dikatakan bahwa data tidak berdistribusi normal. Uji Normalitas dengan melihat grafik secara histogram sebagaimana terlihat dalam gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 di bawah ini :

a. Hasil Uji Normalitas NPL

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas NPL Bank Konvensional Sumber : Bank Indonesia data diolah Pada hasil uji Normalitas NPL bank konvensional dengan melihat grafik secara histogram diatas, dapat dilihat bahwa angka Jarque-Bera bernilai 1.6165 dan probabilitasnya bernilai 0.4456 lebih besar dari 5 persen. Maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Normalitas ROA

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ROA Bank Konvensional Sumber : Bank Indonesia data diolah 55 2 4 6 8 10 12 14 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 Series: Residuals Sample 2007:01 2009:12 Observations 36 Mean -1.91E-15 Median 0.001928 Maximum 0.108222 Minimum -0.162905 Std. Dev. 0.052655 Skewness -0.384710 Kurtosis 4.328353 Jarque-Bera 3.534791 Probability 0.170777 Pada hasil uji Normalitas ROA bank konvensional dengan melihat grafik secara histogram diatas, dapat dilihat bahwa angka Jarque-Bera bernilai 0.4515 dan probabilitasnya bernilai 0.7979 lebih besar dari 5 persen. Maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

c. Hasil Uji Normalitas LDR

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas LDR Bank Konvensional Sumber : Bank Indonesia data diolah Pada hasil uji Normalitas LDR bank konvensional dengan melihat grafik secara histogram diatas, dapat dilihat bahwa angka Jarque-Bera bernilai 3.5348 dan probabilitasnya bernilai 0.1708 lebih besar dari 5 persen. Maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan di mana satu atau lebih 56 variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linear dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika di antara pengubah-pengubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi Multikolinearitas. Untuk menguji asumsi Multikolinearitas dapat digunakan uji Correlation Matrix. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi bahwa adanya Multilinearitas. Uji Correlation Matrix dapat dilihat seperti pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix Sumber : Bank Indonesia data diolah Pada hasil uji Multikolinearitas dengan menggunakan uji Correlation Matrix diatas, dapat dilihat bahwa antara variabel SBI dan SBIS memiliki koefisien sebesar 0.50. sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan linear atau korelasi antara kedua variabel tersebut.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada LSBI LSBIS LSBI 1.000000 0.497807 LSBIS 0.497807 1.000000