Gambaran Umum Obyek Penelitian

52 standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya mean, sehingga simpangan data pada variabel ROA ĸ bank konvensional dan ROAs bank syariah ini dapat dikatakan baik. LDR bank konvensional memiliki nilai terendah sebesar 60.55 persen dan yang tertinggi sebesar 79.02 persen, sementara itu Financing to Deposit Ratio FDR bank syariah memiliki nilai terendah sebesar 89.70 persen dan yang tertinggi sebesar 113.02 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian besarnya LDR bank konvensional di Indonesia masih belum bisa memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia, sedangkan besarnya FDR bank syariah di Indonesia sudah bisa memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu berkisar antara 80-110 persen. Nilai rata-rata LDR bank konvensional adalah 70.3533 persen dengan nilai standar deviasi sebesar 5.3828, sementara nilai rata-rata FDR bank syariah adalah 101.3856 persen dengan nilai standar deviasi sebesar 5.0353. Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam variabel LDR bank konvensional dan FDR bank syariah mempunyai sebaran yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya mean, sehingga simpangan data pada variabel LDR bank konvensional dan FDR bank syariah dapat dikatakan baik. Berdasarkan hasil perhitungan diatas tampak bahwa Sertifikat Bank Indonesia SBI dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS memiliki nilai rata-rata sebesar 8.3647 persen dan 7.0989 persen dengan nilai standar deviasi sebesar 1.2443 dan 1.3879. Hal tersebut menunjukkan bahwa data 53 yang digunakan dalam variabel SBI dan SBIS mempunyai sebaran yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga simpangan data pada variabel SBI dan SBIS ini dapat dikatakan baik.

B. Uji Asumsi Klasik Bank Konvensional

Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi- asumsi klasik yang mendasari model regresi linear berganda. Asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode untuk mengetahui Normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik secara histogram dengan melihat nilai probabilitas dari Jarque-Bera, jika probabilitas bernilai lebih besar dari 5 persen maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal, dan sebaliknya jika probabilitas bernilai kurang