Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

48

3. Non Performing Loan NPL atau Non Performing Financing NPF

Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kreditpembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kreditpembiayaan bank yang menyebabkan jumlah kreditpembiayaan bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

4. Return on Assets ROA

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

5. Loan to Deposit Ratio LDR atau Financing to Deposit Ratio FDR

LDRFDR adalah rasio antara seluruh jumlah kreditpembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kreditpembiayaan yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya. 49

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja bank umum konvensional dan bank umum syariah secara keseluruhan yang ada di Indonesia serta instrumen kebijakan moneter yang biasa digunakan oleh Bank Indonesia, baik instrumen kebijakan moneter konvensional maupun instrumen kebijakan moneter Islam. Sejak bulan Januari tahun 2007 sampai dengan bualan Desember tahun 2009, dengan menggunakan data bulanan statistik perbankan Indonesia Indonesian Bank Statistics yang diterbitkan oleh Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan, Bank Indonesia. Kinerja dari bank umum konvensional dan bank umum syariah secara keseluruhan dilihat dari rasio keuangan yang dimilikinya. Rasio keuangan yang digunankan dalam penelitian ini diantaranya adalah rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP yang diwakili oleh Non Performing Loan NPL atau Non Performing Financing NPF, rasio rentabilitas Earning yang diwakili oleh Return on Assets ROA, dan rasio likuiditas Liquidity yang diwakili oleh Loan to Deposit Ratio LDR atau Financing to Deposit Ratio FDR. Sedangkan Instrumen kebijakan moneter konvensional dan instrumen kebijakan moneter Islam masing-masing diwakili oleh Sertifikat Bank Indonesia SBI, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS.