Pengaruh SBIS terhadap FDRLDR
35
tabungan konvensional menunjukkan korelasi yang lemah atau tidak signifikan terhadap sumber dana, korelasi SWBI dengan sumber dana
menunjukkan korelasi yang cukup kuat atau hubungan yang signifikan, korelasi yang kuat terjadi antara SBI dengan sumber dana atau hubungan yang
signifikan. Sementara hasil analisis hubungan suku bunga konvensional terhadap penggunaan dana memiliki korelasi yang beragam, yaitu sangat
lemah hingga kuat, suku bunga deposito konvensional menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap penggunaan dana, SWBI memiliki
korelasi yang beragama tetapi secara umum memiliki hubungan yang signifikan terhadap penggunaan dana, korelasi antara SBI terhadap
penggunaan dana menunjukkan korelasi yang cukup kuat dan hubungan yang signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Adi 2007:85 mengenai pengaruh penempatan dana pada SWBI dan Pasar Uang Antar Bank Syariah PUAS
terhadap FDR perbankan syariah, data yang digunakan mulai bulan Januari 2003 hingga Maret 2006. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi
berganda, dan memperoleh hasil bahwa kedua variabel bebas yaitu SWBI dan PUAS secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel FDR perbankan
syariah. Kedua variabel tadi dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 50,6 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
kedalam model. Walaupun secara bersama-sama kedua variabel bebas dapat mempengaruhi FDR perbankan syariah, namun hasil uji t menunjukkan bahwa
hanya variabel SWBI yang signifikan mempengaruhi FDR perbankan syariah.
36
ROA LDRFDR
NPLNPF SBI
SBIS I.
Kerangka Pemikiran
Kebijakan moneter merupakan tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan tingkat kredit, yang
tentunya juga akan berdampak kepada kinerja dari perbankan. Bank sentral sebagai salah satu otoritas moneter dapat melaksanakan kebijakan moneter
dengan menggunakan instrumen kebijakan moneter konvensional dan instrumen kebijakan moneter Islam. Penelitian ini mencoba menggabungkan
instrumen kebijakan moneter konvensional dengan instrumen kebijakan moneter Islam dan pengaruhnya terhadap kinerja bank, baik bank
konvensional maupun bank syariah, seperti pada gambar 2.1 dibawah ini :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Dari gambar diatas,
gabungan instrumen kebijakan moneter
konvensional dengan instrumen kebijakan moneter Islam masing-masing diwakili oleh, Sertifikat Bank Indonesia SBI, dan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah SBIS. Dari instrumen kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral, dapat dilihat sejauh mana instrumen yang diambil mempengaruhi
kinerja dari bank konvensional dan bank syariah secara keseluruhan di Indonesia. Kinerja bank konvensional maupun bank syariah dapat dilihat dari
rasio keuangannya, rasio keuangan tersebut terdiri dari rasio Kualitas Aktiva