Sertifikat Bank Indonesia SBI

21 bank-bank syariah yang mempunyai kelebihan likuiditas sebagai sarana penitipan dana jangka pendek guna menjaga asetnya. SBIS yang diterbitkan oleh Bank Indonesia menggunakan akad ju’alah yaitu janji atau komitmen iltizam untuk memberikan imbalan tertentu ‘iwadhju’l atas pencapaian hasil yang ditentukan dari suatu pekerjaaan. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 1011PBI2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah pada Bank Indonesia, maka : a. SBIS memiliki karakteristik sebagai berikut : 1 Satuan unit sebesar Rp. 1.000.000,00 satu juta rupiah 2 Berjangka waktu paling kurang 1 bulan dan paling lama 12 bulan 3 Diterbitkan tanpa warkat scripless 4 Dapat digunakan kepada Bank Indonesia 5 Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. b. Mekanisme penerbitan SBIS 1 Bank Indonesia menerbitkan SBIS melalui mekanisme lelang 2 Penerbitan SBIS menggunakan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System BI-SSSS 3 Pihak yang dapat memiliki SBIS adalah BUS atau UUS 4 BUS atau UUS wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit Ratio FDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 22 5 BUS atau UUS dapat memiliki SBIS melalui pengajuan pembelian SBIS secara langsung danatau melalui perusahaan pialang pasar uang rupiah dan valuta asing. c. Repo SBIS 1 BUS atau UUS dapat mengajukan Repo SBIS kepada Bank Indonesia 2 Repo SBIS berdasarkan prinsip qard yang diikuti dengan rahn 3 BUS atau UUS yang mengajukan Repo, harus menandatangani perjanjian penggunaan SBIS dalam rangka Repo SBIS serta menyampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan kepada Bank Indonesia 4 Bank Indonesia menetapkan dan mengenakan biaya atas Repo SBIS. d. Transaksi SBIS 1 BUS atau UUS yang melakukan transaksi SBIS wajib memiliki rekening giro dan Rekening Surat Berharga untuk penyelesaian transaksi SBIS 2 BUS atau UUS yang melakukan pembelian SBIS wajib memiliki saldo rekening giro yang cukup untuk memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi pembelian SBIS 23 3 BUS atau UUS yang mengajukan Repo SBIS wajib memiliki saldo rekening surat berharga dan saldo rekening giro yang cukup untuk memenuhi kewajiban penyelesaian Repo SBIS. e. Sanksi 1 Transaksi SBIS dinyatakan batal dalam hal BUS atau UUS tidak memenuhi kewajiban 2 Bank Indonesia mengenakan sanksi kepada BUS atau UUS atas transaksi SBIS yang dinyatakan batal berupa : a Teguran tertulis b Kewajiban membayar sebesar 1 per seribu dari nilai transaksi SBIS yang dinyatakan batal atau paling banyak sebesar Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah untuk setiap transaksi SBIS yang dinyatakan batal; dan 3 Dengan tidak mengurangi sanksi dalam hal BUS atau UUS melakukan transaksi SBIS yang dinyatakan batal sebanyak tiga kali dalam kurun waktu enam bulan, BUS atau UUS dikenakan sanksi berupa : a Pemberhentian sementara mengikuti lelang SBIS minggu berikutnya b Larangan mengajukan Repo SBIS selama lima hari kerja berturut-turut, terhitung sejak BUS atau UUS dikenakan teguran tertulis.