Tokoh dan Penokohan Unsur Intrinsik Drama
ia menggambarkan watak tokoh- tokoh itu”.
43
Tokoh di dalam sebuah cerita haruslah jelas dan memiliki karakter yang kuat untuk membangun cerita dan
menciptakan suasana yang merujuk pada sifat dan sikap para tokoh sehingga dapat ditafsirkan oleh pembaca. “Tokoh menurut Abrams, adalah orang-
orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan”.
44
Tokoh memanglah ciptaan pengarang dari imajinasinya, tapi tokoh merupakan seseorang yang hidup secara wajar sebagaimana ia
menjalani kehidupan ini. Berlaku baik, memiliki moral yang bagus, dan merencanakan berbagai hal selayaknya manusia yang memiliki kehidupan dan
kebiasaan. Tokoh atau penokohan erat kaitannya dengan perwatakan. Di dalam
sebuah drama, watak tokoh disajikan melalui dialog-dialog yang dilontarkan oleh para lakon. Biasanya, hal itu berhubungan dengan nama, jenis kelamin,
tipe fisik, jabatan, dan keadaan jiwanya. Pada naskah drama Arifin ini, tokoh- tokoh disajikan lewat sutradara yang memainkan dramanya sendiri yaitu
sebagai tokoh utama. Ia sangat jelas menggambarkan keadaan fisik serta kejiwaan tokoh tersebut. “Dalam wayang kulit atau wayang orang, tokoh-
tokohnya sudah memiliki watak yang khas, yang didukung pula dengan gerak- gerik, suara, panjang pendeknya dialog, jenis kalimat, dan ungkapan yang
digunakan”.
45
Ciri khas naskah drama Arifin adalah dalam tokohnya ia menyisipkan tokoh wayang sebagai pusat cerita atau malah membalikkan
watak yang sebenarnya dimiliki wayang menjadi berbeda di tangannya. Akan tetapi tetap saja ia tidak terlepas oleh ketradisionalan dalam karyanya.