demikian memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal den
gan analisis intrinsik.”
5
3. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik membaca dan mencatat, mengingat objek kajian dalam penelitian ini
adalah sebuah teks, yaitu berupa naskah drama Umangiumang Atawa Orkes Madun II karya Arifin C Noer. Adapun langkah-langkah
pengumpulan datanya dikelompokkan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan sebagai berikut:
a. Mengadakan studi kepustakaan untuk pengumpulan bahan. Langkah awal penelitian ini adalah membaca beberapa pustaka
yang berhubungan dengan objek penelitian untuk mendapatkan bahan;
b. Membaca naskah drama Umang-umang Atawa Orkes Madun II untuk menganalisis keterjalinan antarunsur intrinsik dalam drama
tersebut; c. Membaca naskah drama Umang-umang Atawa Orkes Madun II
untuk menganalisis pandangan tokoh Waska terhadap kehidupan yang ada dalam naskah drama tersebut;
d. Menyimpulkan hasil analisis yang didasarkan pada analisis data secara keseluruhan.
5
Kutha Ratna, Op,cit., h. 73
10
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang kajian kepustakaan yang didasarkan pada teori-teori yang relevan, yang menyangkut pembahasan dalam penelitian ini. Teori-teori di
sini tentang pandangan hidup, naskah drama serta unsur intrinsiknya, implikasi naskah terhadap pembelajaran sastra, dan juga penelitian yang relevan.
A. Hakikat Pandangan Hidup
Pemikiran merupakan hal yang mendasar ketika kita ingin atau akan melakukan sesuatu, baik dalam hal berteman, memenuhi kebutuhan hidup,
bahkan mencari nafkah. Pada umumnya, sesuatu yang kita pikirkan akan menjadi tolok ukur yang membatasi kita dalam memandang atau menilai
sesuatu. Pemikiran lahir ketika kita berusaha mengeja kemudian mengenal dan menjadikannya suatu pandangan terhadap hal yang ada dan terjadi di
lingkungan sekitar kita. Hal tersebut tentu saja tidak selalu kebaikan, kadang sesuatu yang baik menjadi tidak baik di mata kita, sedangkan yang tidak baik
senantiasa membuat kita merasa nyaman. Sebagai makhluk yang beraktivitas baik fisik maupun psikologis,
manusia memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana tempat ia tinggal. Lingkungan sekitar kita sangat berpengaruh terhadap
pola pikir dan cara kita memandang sesuatu. Pandangan-pandangan itu yang akan membuat kita kuat terhadap sesuatu bahkan lemah terhadap sesuatu
yang lain. Manusia pasti memiliki pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung
pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan, dan ada pula yang memperlakukan sebagai
penimbul kesejahteraan, ketentraman, dan sebagainya.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu terdiri atas tiga macam: 1 Pandangan hidup yang berasal dari
agama
yaitu pandangan
hidup yang
mutlak kebenarannya, 2 pandangan hidup yang berupa