Dialog Unsur Intrinsik Naskah Drama Umang-umang atawa Orkes Madun II Karya Arifin C. Noer.
Embah : Malam sudah larut, angin sangat
lembut Dan saya sudah siap akan hanyut, tidur,
Istirahat dari siang gerah dan kemelut
39
Dialog di atas juga dikatakan sebagai dialog yang menggunakan bahasa yang estetis, artinya mengandung unsur keindahan atau unsur
puitis. Ada kesamaan bunyi di dalam dialog tersebut, sehingga dialog tersebut dikatakan estetis atau mengandung unsur keindahan. Ada juga
beberapa dialog yang mengandung unsur puitis lainnya seperti di bawah ini.
Embah: Kalau besok matahari menggeliat,
diapun akan menyaksikan aku juga menggeliat, segar penuh rasa terimakasih kepada udara, pada
burung-burung yang berkicau, kepada semua saja, yang kuhirup yang kurasa, yang kuraba,
yang kulihat, yang kudengar, yang kupirikan, yang kubayangkan, semua saja, yang kadang
menyedihkan, yang kadang menggembirakan. Atau barangkali besok aku diam, kaku,
membeku, tidak lagi ikut menggeliat bersama kuntum-kuntum bunga, namun pasti jiwaku tetap
segar, tetap penuh rasa terimakasih kepada semua saja, juga kepada ketabahanku.
40
Begitulah dialog dalam drama, menggunakan bahasa sehari-hari dan bahasa yang puitis juga, karena ia termasuk dalam karya sastra.
selanjutnya kita akan membahas amanat yang terkandung dalam naskah drama Umang-umang atawa Orkes Madun II karya Arifin C. Noer.