LatarSetting Unsur Intrinsik Drama

biasanya ditandai keadaan sosial di suatu daerah tertentu, keadaan yang sedang hangat dibicarakan bahkan dialami oleh sebagian masyarakat. Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. 50 Bagi pembaca, latar sosial disajikan oleh pengarang lewat status sosial tokoh, kebiasaan hidup, adat istiadat, pandangan hidup, tradisi, cara berpikir, cara bertindak, dan juga keyakinan.

6. Amanat

Di setiap karya sastra, ada hal-hal yang mengilhami kita atau hal yang harus kita ambil dan kita perbaiki untuk kehidupan kita. Sebut saja itu adalah upah kita setelah beberapa waktu membacanya bahkan mementaskannya untuk karya drama. Hal itu, dalam karya fiksi disebut amanat. Amanat sendiri lahir ketika kita sudah selesai membaca, mengkaji, bahkan mementaskannya. Ia berisi pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca lewat tulisannya. Amanat dalam sebuah drama akan lebih mudah dihayati, jika drama itu dipentaskan. Amanat biasanya memberikan manfaat dalam kehidupan secara praktis. Ia merupakan pesan dari pengarang yang memerlukan penafsiran sebagai bentuk bahwa kita mampu memetik manfaatnya. Setiap pembaca berbeda-beda menafsirkan makna karya itu bagi dirinya, dan semuanya cenderung dibenarkan. Misalnya seperti kisah wayang yang diambil dari Mahabarata biasanya memberikan amanat bahwa kebaikan akan mengalahkan kejahatan. Amanat tersebut merupakan perang bagi diri sendiri yang sebagai manusia memiliki sisi baik dan sisi jahat. Begitulah drama yang dipentaskan memang sangatlah lekat dengan kehidupan kita. “Dalam naskah drama diperlukan juga petunjuk teknis, yang sering pula disebut teks samping”. 51 Teks samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, musik, keluar masuknya aktor atau 50 Ibid, h. 233 51 Herman, Op,cit., h. 29 aktris, keras lemahnya dialog, dan sebagainya. Teks samping ini biasanya ditulis dengan tulisan yang berbeda dari dialog, biasanya ditulis miring atau huruf kapital semua. Dalam naskah drama Umang-umang ini, teks samping ditulis dengan hurup kapital. Teks samping sangat berguna untuk memberikan petunjuk kepada pemain jika naskah drama ini dipentaskan, dan juga kepada pembaca jika tidak dipentaskan. Untuk keperluan pementasan, teks samping memberikan petunjuk kapan aktor harus diam, jeda antarkedua pemain, suara berbisik, keadaan pemain seperti batuk, dan sebagainya. Di dalam naskah itu dijelaskan secara jelas dan gamblang, yang berbeda hanya di dalam naskah drama hal itu ditulis, sedangkan dalam pementasan teks samping berupa panduan atau bisa disebut bukan dialog.

D. Unsur Ekstrinsik Drama

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung, ia memengaruhi terciptanya sebuah karya lewat latar belakang sosial pengarang. “Ekstrinsik ialah unsur-unsur pengaruh luar eksplanasi dan unsur lahiriah yang terdapat dalam k arya sastra itu”. 52 Menurut Welleck dan Warren, bagian yang termasuk unsur “ekstrinsik karya sastra adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya itu akan mempengaruhi karya sastra yang d itulisnya”. 53 Misalnya karya Arifin ini, ia memasukan unsur Cirebon lewat nama- nama tokoh dalam naskahnya. “Unsur ekstrinsik berikutnya adalah keadaan psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang yang mencakup proses kreatifnya, psikologi pembaca, maupun penerapan prinsip psikologi dalam karya”. 54 Misalnya keadaan psikologis pengarang memengaruhi keadaan tema, bahasa, serta alur cerita dalam karyanya. 52 P. Suparman Natawijaya, Apresiasi Sastra dan Budaya, Jakarta: PT Interma, 1982, h. 101 53 Burhan, Op,cit., h. 24 54 Ibid, h. 24