21
Pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan akan tercermin dalam kemampuan : memahami kondisi tenaga kependidikan
guru dan non guru, memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, menyusun program pengembangan tenaga kependidikan, menerima
masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak untuk meningkatkan kepemimpinannya.
Memahami terhadap visi dan misi sekolah akan tercermin dari kemampuannya untuk : mengembangkan visi sekolah, mengembangkan
misi sekolah dan melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misi kedalam tindakan. Kemampuan mengambil keputusan akan tercermin dari
kemampuannya dalam
mengambil keputusan
bersama tenaga
kependidikan disekolah, mengambil keputusan untuk kepentingan internal sekolah dan mengambil keputusan untuk kepentingan eksternal sekolah.
kemampuan komunikasi akan tercermin dari kemampuannya untuk berkomunikasi cesara lisan dengan tenaga kependidikan di sekolah,
menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik, berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan
masyarakat sekitar lingkungan sekolah.
f. Kepala Sekolah Sebagai Innovator
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,
rasional dan objektif, pragmatis, keteledanan, disiplin serta adaptable dan fleksibel.
Konstruktif dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala
sekolah harus berusaha mendorong dan membina setiap tenaga kependidikan agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan
tugas-tugas yang diembankan kepada masing-masing tenaga kependidikan. Kreatif dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan disekolah, kepala sekolah harus berusaha mendorong dan membina setiap tenaga kependidikan agar dapat berkembang secara
22
optimal dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan kepada masing- masing tenaga kependidikan.
Delegatif, dimaksudkan
bahwa dalam
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolah, kepala sekolah harus
berupaya mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi tugas, jabatan serta kemampuanmasing-masing.
Integratif dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha
mengintegrasikan semua kegiatan sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien dan produktif.
Rasional dan objektif dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus
berusaha bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif. Pragmatis dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme
tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha menetapkan kegiatan utau target berdasarkan kondisi dan kemampuan
nyata yang dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan serta kemampuan yang dimiliki sekolah. keteladanan dimaksudkan bahwa dalam
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan teladan dan contoh yang baik.
Adaptable dan fleksibel dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, kepala sekolah harus mampu
beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru, serta berusaha menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan para
tenaga kependidikan untuk beradaptasi dalam melaksanakan tugasnya.
g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai motivator kepala sekolah harus memilki setrategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,
23
dorongan, penghargaan secara efektif dan menyediakan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
20
5. Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Ideal
Terry mengemukakan bahwa untuk dapat memberdayakan setiap individu dalam tingkat persekolahan, kepala sekolah seyogyanya dapat
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemberdayaan create an environment to empowerment, memperlihatkan idealism pemberdayaan
demonstrates empowerment ideals, penghargaan terhadap segala usaha pemberdayaan encourages all endeavors toward empowerment dan
penghargaan terhadap segala keberhasilan pemberdayaan applauds all empowerment successes. Pendapat tersebut mengindikasikan bahwa upaya
pemberdayaan bukanlah hal yang sederhana melainkan didalamnya membutuhkan kerja keras dan kesungguhan dari kepala sekolah. Jika kepala
sekolah sudah mampu meberdayakan seluruh warga sekolah, maka akan tumbuh dinamika organisasi yang diwarnai dengan pemikiran kreatif dan
inovatif dari setiap anggotanya. Agar lembaga pendidikan mempunyai daya dukung dalam era
desentralisasi pendidikan, diperlukan kepala sekolah yang ideal yang mempunyai cirri-ciri khusus yaitu
1. Fokus pada kelompok
2. Melimpahkan wewenang
3. Merangsang kreatifitas
4. Member semangat dan motivasi
5. Memikirkan program penyertaan bersama
6. Kreatif dan proaktif
7. Memperhatikan sumber daya manusia
8. Membicarakan persaingan
9. Membangun karakter
10. Kepemimpinan yang tersebar
11. Bekerja sama dengan masyarakat.
21
20
E. Mulyasa, Op. Cit, h. 111-120