Mekanisme Pemilihan Komite Sekolah MI Miftahul Anwar

61 mencakup berbagai komponen masyarakat misalnya, perwakilan orang tua wali peserta didik, tokoh masyarakat, anggota masyarakat, pejabat pemerintah setempat, dunia usaha dan industr dan sebagainya. Berdasarkan susunan kepengurusan yang dimiliki komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok tampak belum memaksimalkan unsur-unsur pengurus komite sekolah dari berbagai kalangan. Hal ini terlihat dalam komposisi susunan kepengurusan yang anggotanya masih didominasi oleh guru. Bapak H. Idup Abdullah S.Pd juga mengakui dalam susunan kepengurusan komite sekolah MI Miftahul Anwar belum sepenuhnya sesuai standar. Berikut hasil wawancara : “…menurut standar Diknas, memang kepengurusan komite sekolah harus melibatkan selain dari orang tua murid, guru mata pelajaran, staf sekolah dan lain sebagainya. Diprngurusan priode sekarang kami belum sepenuhnya melibatkan tokoh masyarakat, LSM, pemerhati pendidikan, tokoh dunia usaha dan yang dapat mendukung kepengurusan kami. Kami selaku pengurus sudah melakukan sebagian apa yang telah distandarkan oleh Diknas walaupun masih ada yang belum kami libatkan, kami sangat mengharapkan kritik dan saran terhadap kepengurusan kami agar apa yang menjadi tujuan komite sekolah tercapai. Ini menjadi agenda kami sebagai pengurus…” 6 Dari hasil wawancara dengan Ibu Kartini S.Pd. I yang merupakan guru di MI Miftahul Anwar, diketahui struktur komite hanya sebatas formalitas dokumen semata. Menurut Ibu Kartini, banyak dari nama-nama yang terdapat dalam struktur tersebut yang tidak pernah hadir dalam rapat rutin yang telah ditetapkan , mereka tidak mengetahui job description apa yang harus dilakukan, sehingga banyak anggota pengurus yang tidak memberikan kontribusi apapun terhadap komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok. Berikut wawancara penulis dengan Ibu Kartini S.Pd: “…komite sekolah mengadakan rapat rutin untuk memberikan masukan dan membantu pemecahan masalah yang dihadapi sekolah. Rapat tersebut dilakukan pada saat akhir tahun, biasanya menjelang kegiatan pembagian rapot siswa. Pada saat itulah dibahas seluruh agenda yang berkaitan dengan kerja komite sekolah selama satu tahun dan untuk tahun berikutnya. Rapat komite dilakukan berbarengan dengan rapat sekolah,karna 6 Wawancara dengan ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok pada tanggal 19 Juli 2013 62 masing-masing pengurus dan anggota tidak memungkinkan untuk mengadakan rapat rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali. Pada saat rapat pun banyak anggota yang tidak hadir. Dari perwakilan dewan guru juga hanya bidang –bidang tertentu saja yang dilibatkan dalam rapat “ 7 Berdasarkan keterangan di atas, menjelaskan bahwa rapat yang dilakukan komite sekolah untuk membantu pemecahan masalah kepala sekolah tidak dilakukan secara rutin. Apalagi rapat komute sekolah dilakukan berbarengan dengan rapat sekolah dengan pembahasan yang terlalu banyak. Rapat yang seharusnya dilaksanakan rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali belum bisa dilakukan oleh pihak komite sekolah MI Miftahul Anwar, karena kesadaran anggota komite sekolah untuk ikut rapat juga belum ada dan belum mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kepengurusan komite sekolah. Kenyataan ini yang sering terjadi dibanyak sekolah. Apalagi kepengurusan komite sekolah bersifat sukarela, banyak anggota bahkan ketua komite sendiri kurang bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Ini semua menghambat berbagai ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prasarana sekolah menjadi lamban.

3. Pelakasanaan Peran Komite Sekolah MI MIftahul Anwar

Dalam acuan operasional kegiatan dan indikator peran komite sekolah yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Jakarta, Oktober 2003 dijelaskan peran komite sekolah yaitu, komite sekolah mengemban empat peran sebagai berikut , 1 pemberi pertimbangan, 2 pendukung, 3 pengawas, 4 mediator. Hal tersebut juga sesuai dengan peran komite sekolah dalam Kepmendiknas Nomor 044U2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pelaksanaan peran komite sekolah dalam meningkatkan kinerja kepala sekolah di MI Miftahul Anwar Tapos Depok adalah sebagai berikut : 7 Wawancara dengan guru MI Miftahul Anwar Tapos Depok pada tanggal 22 Juli 2013 63

a. Sebagai pemberi pertimbangan

Peran yang telah dilakukan komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sebagai badan pemberi pertimbangan diantaranya adalah pertemuan komite sekolah dan panitia penerimaan siswa baru untuk ikut serta memberikan pertimbangan tentang kriteria standar nilai bagi siswa baru. Memberikan pertimbangan dalam rapat koordinasi menghadapi mid semester, semester ganjil genap, ujian sekolah dan ujian nasioanal dan dalam pertemuan khusus komite sekolah dengan kepala sekolah tentang ketenagaan atau rapat kepala sekolah dengan komite sekolah tentang penggadaan sarana dan prasarana. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu staff TU MI Miftahul Anwar Tapos Depok, Bapak Mahfudz Anwar S.Pd.I mengungkapkan peran komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sebagai berikut : “… saya merasa terbantu dengan keberadaan dan keaktifan komite sekolah disini. Saya melihat peran dan fungsi komite sekolah bukan hanya sebagai pengesah apabila ada bantuan dana dari pemerintah, dari masyarakat serta dari lembaga- lembaga pendidikan lainnya. Sehingga muncul anggapan dimasyarakat bahwa komite sekolah hanya dimanfaatkan oleh pihak sekolah yang tidak bertanggung jawab…” 8 Dari hasil keterangan di atas menjelaskan bahwa peran komite sekolah sebagai advisory agency pemberi pertimbangan telah berjalan cukup baik, karena mampu menjalankan peran dan fungsinya seperti pengesah apabila ada bantuan dana dari pemerintah, dari masyarakat serta dari lembaga- lembaga pendidikan lainnya. Peran lainnya yang telah dilakuakan komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sebagai pemberi pertimbangan advisory agency, mengenai kebijakan dan program adalah, memberikan pertimbangan kepada kepala sekolah dalam rangka pengembangan kurikulum muatan local dan pemberian pertimbangan kepada kepala sekolah untuk 8 Hasil Wawancara dengan staff TU MI Miftahul Anwar Tapos Depok pada tanggal 29 Juli 2013 64 meningkatkan proses belajar mengajar yang menyenangkan. Berikut hasil wawancara dengan bendahara MI Miftahul Anwar Tapos Depok Ibu Umiyati S.Pd : “… komite sekolah memberikan pertimbangan tentang sarana yang diperlukan dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai peningkatan pengembangan diri siswa sesuai dengan minatnya, terlebih disini diwajibkan ekstrakurikuler tadarus Al Qur’an dan sholat wajib berjamaah yang merupakan benteng akhlak dari siswa. Kegiatan lain berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan adalah melalui penambahan les diluar jam sekolahyang dilaksanakan pada sore harinya…” 9 Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui pula bahwa peran komite sekolah di MI Miftahul Anwar berjalan baik. Ditandai dengan memberikan pertimbangan tentang sarana yang diperlukan untuk kegiatan ekstrakulikuler sebagai peningkatan pengembangan diri sisiwa sesuai minatnya. Perlu diingat bahwa peran komite sekolah sebagai badan pemberi pertimbangan bukan hanya sebatas memberikan persetujuan atau jawaban “setuju tidak” terhadap program dan kebijakan kepala sekolah. Inilah yang terjadi pada komite sekolah sebagai badan pemberi pertimbangan menegenai kebijakan dan program pendidikan yang dilakukan komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok baru sebatas memberikan persetujuan lisan tanpa adanya dokumen tertulis. Misalnya dalam hal pendataan penerimaan Bantuan Siswa Miskin BSM, komite belum memiliki data yang lengkap dan pasti mengenai hal tersebut. Data yang ada hanya dari bagian TU sekolah, itupun data yang diinput pada awal tahun ajaran baru. Peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan lainnya adalah menyampaikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi secara tertulis kepada kepala sekolah, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan, serta memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam penyusunan visi, misi, tujuan, kebijakan dan kegiatan 9 Hasil Wawancara dengan bendahara Mi Miftahul Anwar Tapos Depok pada tanggal 18 Juli 2013