56 f
Rapat  kepala  sekolah  dengan  komite  sekolah  tentang  penggadaan sarana dan prasarana
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan,  kegiatan  kerja  yang telah  dilakukan  komite  sekolah  belum  terdokumentasi  dengan  baik,
artinya tidak dibuat laporan tertulis secara teratur dan rapi. Hal ini penulis ketahui  ketika  meminta  data  komite  sekolah.  Ketua  komite  tidak
mempunyai  arsip  tentang  peran  dan  fungsi  komite    juga  program  kerja baik  yang  telah  maupun  yang  akan  dilaksanakan.  Berikut  petikan
wawancara  penulis  dengan  ketua  komite  sekolah  MI  Miftahul  Anwar Tapos Depok Bapak H. Idup Abdullah S.Pd :
“…sama  dengan  organisasi  pada  umumnya,  kami  juga  memiliki program kerja yang telah direncanakan dan dilakukan dengan baik.
Banyak  program  yang  telah  berjalan  dan  dilakukan  seperti, menyelenggarakan  rapat  RAPBS  sekolah,  orang  tua,  murid,
masyarakat  ,  ikut  mensyahkan  RAPBS  bersama  kepala  sekolah. Memberikan  masukan  terhadap  proses  pengelolaan  pendidikan  di
sekolah,  memberikan  masukan  terhadap  proses  pembelajaran kepada  guru-guru.  Komite  juga  telah  mampu  melaksanakan  peran
mediator dengan baik, misalnya ikut mempromosikan MI Miftahul Anwar  Tapos  Depok,  mendukung  program  peningkatan  mutu
pendidikan, dan mendukung peningkatan sarana prasarana sekolah dengan  mencari  dana  untuk  pelaksanaan  program-program
pendidikan. Hanya saja program-program tersebut tidak dilaporkan
secara tertulis…”
1
Berdasarkan  wawancara  di  atas,  diketahui  bahwa  pelaksanaan program  kerja  komite  sekolah  MI  Miftahul  Anwar  Tapos  Depok  belum
dilakukan  sesuai dengan prosedur  yang terdapat di dalam Buku Panduan Umum  Dewan  Pndidikan  dan  Komite  Sekolah.  Komite  sekolah  juga
belum  memiliki  Anggaran  Dasar  AD  dan  Anggaran  Rumah  Tangga ART  yang  disusun  sendiri,  dan  belum  pula  memiliki  program  kerja
jangka  panjang,  menengah  dan  jangka  pendek  yang  disusun  berdasarkan
1
Wawancara dengan ketua Komite Sekolah MI Miftahul Anwar  pada tanggal 19 Juli 2013
57 aspirasi  orang  tua  dan  masyarakat  sebagai  komponen  utama  stakeholder
pendidikan. Pelaksanaan  program  kerja  komite  sekolah  harus  dipertanggung
jawabkan  kepada  masyarakat.  Salah  satu  prinsip  komite  sekolah  adalah akuntabilitas,  oleh  karena  itu  hasil  pelaksanaan  program  kerja  komite
sekolah  harus  dipertanggung  jawabkan,  bukan  hanya  kepada  orang  tua tetapi juga kepada masyarakat. Salah satu indikasinya adalah sekolah dan
komite  sekolah  harus  membuat  laporan  pertanggung  jawaban  secara priodik  atau  setiap  akhir  tahun  pelajaran  kepada  orang  tua  siswa  dan
masyarakat.
1. Mekanisme  Pemilihan Komite Sekolah MI Miftahul Anwar
Mekanisme  pembentukan  komite  sekolah  diawali  dengan
pembentukan  panitia  persiapan  atas  prakarsa  masyarakat  atau  diplopori
oleh  orang  tua  wali  peserta  didik,  tokoh  masyarakat  atau  pemimpin
informal, kapala satuan pendidikan apabila pembentukan komite tersebut baru  pertama  kali.  Panitia  persiapan  sedikitnya  5  orang  terdiri  atas
kalangan  praktisi  pendidikan  guru,  kepala  satuan  pendidikan, penyelenggaraan  pendidikan,  pemerhati  pendidikan,  tokoh  masyarakat,
tokoh  agama,  dunia  usaha,  dunia  industry  serta  orang  tua  wali  murid peserta didik
Panitia  seyogyanya  mengikuti  7  tujuh  langkah  pokok  pembentukan komite sekolah yaitu :
a. Sosialisasi  tentang  komite  sekolah  yang  mengacu  pada  keputusan  Menteri
Pendidikan  Nasional Nomor 0442002 tanggal 2 April 2002 b.
Penyusunan  criteria  dan  identifikasi  calon  anggota  pengurus  berdasarkan usulan mayarakat. Bakal calon tidak harus domisili  di lingkungan sekolah,
namun mempunyai ikatan batin dengan sekolah misalnya alumni kriterianya hendaklah ditentukan  sendiri  melalui  proses refleksi  kepemimpinan  dengan
berbasis  nilai-nilai  luhur  yakni  jujur,  peduli,  tanpa  pamrih,  rendah  hati  dan lain-lain.
c. Seleksi  bakal  calon  pengurus  yang  diusulkan  masyarakat  berdasarkan
criteria yang disepakati bersama