Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
10
didasari pertimbangan yang matang, bersifat demokrasi dan lebih mempertimbangkan kematangan bawahan.
7
Kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan
melalui upaya
peningkatan profesionalisme
tenaga kependidikan kearah peningkatan prestasi peserta didik. Menurut Sellis
yang dikutip Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional 2004, untuk menjadi kepala sekolah yang professional harus
memperhatikan hal- hal sebagai berikut : 1.
Mempunyai visi atau daya pandang yang mendalam tentang mutu bagi sekolahnya maupun tenaga kependidikan dan peserta didik;
2. Mempunyai komitmen yang jelas dan mengkomunikasikan
perannya berkaitan pada proses peningkatan kualitas; 3.
Menjamin kebutuhan peserta didik sebagai perhatian kegiatan dan kebijakan sekolah;
4. Dapat meyakinkan peserta didik, orang tua dan masyarakat;
5. Kepala sekolah mendukung pengembangan tenaga kependidikan
serta melakukan inovasi terhadap sekolah; 6.
Menjalani struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab yang jelas;
7. Mengembangkan komitmen yang bersifat organisasional maupun
budaya yang membangun tim kerja yang efektif; 8.
Mengembangkan mekanisme yang cocok untuk melakukan monitoring dan evaluasi;
8
Dari beberapa konsep diatas, kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan, sekolah harus mempunyai visi, misi serta komitmen
yang jelas. Kepala sekolah juga membangun tim kerja yang kompak, karena setiap lembaga pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
ada dukungan dari berbagai pihak.
7
Wahjosumidjo, Op. Cit, h. 78
8
E. Mulyasa, Op. Cit, h. 86
11
Sekolah diharapkan akan selalu memusatkan segala perhatian dan kemampuan secara optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai
dengan tuntutan masyarakat. Ketaatan dalam menjalankan segala peraturan perundang undangan dan kebijakan yang telah digariskan ini akan
mendukung keberhasilannya dalam menjalankan tugasnya dengan penuh pengabdian, kesadaran,dan tanggung jawabnya. Pemenuhan persyaratan
untuk menjadi kepala sekolahmadrasah baik yang bersifat syarat umum maupun syarat teknis, menjadi suatu keharusan bagi setiap pendidik.
Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengembangkan potensinya memerlukan peningkatan
kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang diemban
sekolahnya. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti
diungkapkan Supriadi bahwa “erat hubungannya antara mutu kepala
sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim udaya sekolah, dan menurunkan prilaku nakal peserta didik”. Selain
itu kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro. Yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun1990 bahwa “ kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana. Menyadari hal tersebut kepala sekolah dihadapkan pada tantangan
untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam
krangka ini dirasakan perlunya peningkatan manajemen kepala sekolah secara profesioanal untuk mensukseskan program
–program pemerintah yang sedang digulirkan, yakni otonomi daerah, desentralisasi pendidikan,