67 sumber daya pendidikan dalam masyarakat. Komite sekolah juga belum
menganalisis hasil pendataan, sehingga komite sekolah tidak bisa memberi masukan, pertimbangan atau rekomendasi apa-apa kepada kepala sekolah.
Komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok juga tidak ikut serta dalam mempertimbangkan,memberi masukan atau rekomendasi
terhadap penyusunan RAPBS. Dalam pengelolaan terhadap sumber daya pendidikan, antara lain : SDM, sarana dan prasarana dan alokasi anggaran,
komite sekolah belum mengidentifikasi berbagai potensi sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat.
b. Sebagai pendukung Supporting agency
Peran komite sekolah sebagai badan pendukung bagi peningkatan kinerja kepala sekolah, dapat berupa financial, tenaga dan dukungan
pikiran. Secara nyata pemberian dukungan terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah dapat diwujudkan diantaranya dengan pemecahan masalah
kekurangan guru, biaya sekolah bagi anak kurang mampu, dan tenaga untuk ikut memperbaiki sekolah yang rusak. Pemberdayaan bantuan
sarana dan prasarana yag diperlukan di sekolah melalui sumber daya yang ada pada masyarakat, hal ini dilakukan dengan berkordinasi dengan dewan
pendidikan. Peran pendukung yang dipegang oleh komite sekolah tidak hanya
sebatas memberikan dorongan dan motivasi saja, namun lebih dari itu dengan berperan sebagai supporting agency ini, komite sekolah
diharapkan dapat mendorong dan menyadarkan para orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Karena pendidikan
khususnya lembaga satuan pendidikan tidak dapat berperan sebagaimana fungsinya tanpa dukungan besar dari masyarakat.
Komite sekolah dalam kemandirian sekolah, membantu dalam hal anggaran, fasilitas sekolah yang masih kurang, mencairkan dana untuk
menambah insentif guru, dengan mengajukan bantuan dana tanpa memberatkan orang tua siswa. Anggaran itu diperoleh dari upaya anggota
komite sekolah sendiri atau melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti alumni sekolah. Orang tua siswa yang mengetahui adanya
68 kekurangan-kekurangan di sekolah dapat memberikan bantuan keuangan
atau lain sebagainya, baik secara perorangan maupun lembaga. Selain fungsi mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, dalam hal ini komite sekolah juga berperan dalam penggalangan dana dalam
rangka pembiayaan pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bapak Udin Syamsudin S.Pd selaku kepala sekolah MI Miftahul Anwar
Tapos Depok sebagai berikut : “komite sekolah mempunyai peran yang sangat mendukung dan
baik sekali mulai dari sarana dan prasarana, manajemen pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya orang tua, komite
sekolah melakukan serangkaian kegiatan dari perencanaan,
penggalian dana, pelaksanaan sampai pelaporan… “
12
Dari hasil wawancara di atas, peran komite sekolah sebagai badan pendukung advisory agency sudah berjalan baik, komite sekolah di MI
Miftahul Anwar membantu kinerja kepala sekolah dengan cara mendukung untuk sarana dan prasarana sekolah, bersosialisasi dengan
masyarakat dan penggalian dana. Komite sekolah juga ikut membantu dalam menunjang sarana dan
prasarana sekolah terutama untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Umiyati
S.Pd selaku Bendahara MI Miftahul Anwar Tapos Depok bahwa : “ komite sekolah peranannya sangat mendukung khususnya dalam
peningkatan kinerja kepala sekolah, misalnya setiap hari besar Islam komite sekolah selalu berperan aktif dalam acara tersebut,
dengan mengadakan lomba-lomba Islami, misalnya pidato, puisi, marawis, khasidah dan lain sebagainya. Tidak hanya itu komite
sekolah juga membantu pengadaan alat-alat perlengkapan kegiatan ekstrakulikuler dari hasil kerjasama komite sekolah dengan orang
tua murid melalui iuran rutin…”
13
Hal senada diungkapkan oleh Ibu Ria Khaerani selaku sekertaris sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok, bahwa :
12
Wawancara dengan Bapak Udin Syamsudin Kepala sekolah MI Mitahul Anwar Tapos Depok, pada tanggal 15 Juli 2013
13
Wawancara bendahara sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 17 Juli 2013
69 “…dalam hal sarana dan prasarana komite sekolah ikut memberi
dukungan dan bantuan dalam perbaikan Lab. Computer, membantu kelancaran air wudhu ketika sumurnya mati,memperluas tempat
ibadah, penghijauan
sekolah dengan
menanam pohon
papaya,pohon mangga dan lain sebagainya…”
14
Dari hasil wawancara dengan Bendahara dan sekertaris MI Miftahul Anwar Tapos Depok, dapat diketahui bahwa peran komite sekolah sebagai
badan pendukung sudah berjalan baik, dapat diketahui peran komite sekolah dalam acara hari besar Islam sudah berperan aktif, mendukung
terhadap pelaksanaan lomba-lomba Islami misalnya pidato, puisi, marawis, khasidah dan lain sebagainya. Komite sekolah juga membantu
pengadaan alat-alat perlengkapan kegiatan ekstrakulikuler dari hasil kerjasama komite sekolah dengan orang tua murid melalui iuran rutin. Dan
bukan hanya dukungan terhadap program sekolah saja, namun terlihat juga dari dukungannya terhadap penghijauan sekolah.
Komite sekolah juga tidak hanya memberikan dukungan dalam pengadaan sarana dan prasarana fisik saja, namun termasuk dalam
pengembangan sumber daya manusia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak H. Idup Abdullah S.Pd selaku ketua komite sekolah MI
Miftahul Anwar Tapos Depok, sebagai berikut : “…selain membantu dalam masalah sarana dan prasarana yang ada
disekolah, komite sekolah juga membantu mengembangkan sumber daya manusianya, yakni dengan memberikan sumbangan
saran dan motivasi agar para guru khususnya guru yang menjadi wali kelas senantiasa dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga
sekolah bisa menjadi lebih maju lagi dan mampu bersaing dengan sekolah-
sekolah yang lain…”
15
Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa komite sekolah cukup baik melakukan peran dan fungsi nya sebagai lembaga
pendukung. Komite sekolah sudah mampu menghimbau dan mengadakan pendekatan kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang mampu
menjadi donator bagi sekolah serta memotivasi masyarakat kalangan
14
Wawancara dengan sekertaris sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 27 Juli 2013
15
Wawancara dengan ketua komite skolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 19 Juli 2013
70 menengah atas untuk meningkatkan komitmennya bagi peningkatan mutu
pendidikan. Komite sekolah sudah menunjukan kesesuaian perannya sesuai dengan keputusan Mentri Pendidikan Nasional no 44 U 2002,
yang menyatakan komite sekolah berperan untuk mengakomodasi dan menyalurkan aspirasi prakarsa masyarakat dalam melakukan kebijakan
oprasional program pendidikan pada satuan pendidikan.
c. Sebagai pengontrol Controlling Agency
Peran komite sekolah selanjutnya adalah sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran
pendidikan di sekolah. Peran pengawasaan yang dilakukan oleh komite sekolah terhadap kepala sekolah meliputi control terhadap pengambilan
keputusan dan perencanaan pendidikan di sekolah, di samping alokasi dana dan sumber daya bagi pelaksanaan program di sekolah. Komite
sekolah juga harus melakukan fungsi kontrolnya terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah yang dilihat dari mutu output pendidikan. Hal ini
belum sepenuhnya dilakukan oleh Komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok. Diketahui melalui wawancara yang dilakukan dengan
Bapak H. Idup Abdullah S.Pd selaku ketua komite MI Miftahu Anwar Tapos Depok, mengatakan bahwa
“…kami mengakui memang belum mampu sepenuhnya menjalankan peran pengontrol dengan baik. Peran tersebut
dilakukan hanya sebatas mengetahui hasil-hasil laporan kegiatan yang diberikan sekolah kepada pihak komite pada setiap akhir
tahun ajaran, karena itulah kami berharap untuk selanjutnya
mampu bekerja secara maksimal dan lebih baik lagi…”
16
Dari hasil wawancara di atas, menjelaskan bahwa peran komite sekolah sebagai badan pengontrol controlling agency belum berjalan
dengan baik, dapat diketahui dari hasil wawancara di atas bahwa peran komite sekolah sebatas mengetahui hasil laporan kegiatan sekolah kpeada
pihak komite sekolah. itupun diberikan pada akhir tahun ajaran sekolah. Sebagai badan pengontrol, ketua komite sekolah juga bertugas
mengawasi proses belajar mengajar dan keaktifan kepala sekolah di
16
Wawancara dengan ketua Komite sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 19 Juli 2013
71 sekolah. Namun pada kenyataannya ketua komite belum melakukan
tugasnya sebagai supervisor sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru kelas MI Miftahul Anwar, menyatakan :
“…komite sekolah melakukan kunjungan ke sekolah sesuai jadwal untuk melakukan supervisi pada kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan kepala sekolah, namun pelaksanaannya tidak konsisten. Pada masalah dana atau keuangan, komite juga jarang melakukan
pemeriksaan yang merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana oleh pihak sekolah baik yang termasuk uang komite iuran
orang tua murid
maupun tidak…”
17
Wawancara di atas menunjukan bahwa ketidak sesuaian peran dan fungsinya sebagai lembaga pengontrol kurang efektif terhadap transparansi
dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dan kinerja kepala sekolah. Hal ini terlihat dari data hasil penelitian yang penulis lakukan dengan
wawancara kepada beberapa orang guru dan ketua komite sendiri. Bahwa untuk mengetahui transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan komite sekolah harus ikut serta mengawasi proses belajar mengajar di kelas serta keaktifan kepala sekolah, dan memeriksa laporan
keuangan yang merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana oleh pihak sekolah baik yang termasuk uang komite iuran orang tua murid
maupun tidak, sehingga komite sekolah tahu dan dapat mengawasi hasil pelaksanaannya.
d. Sebagai mediator
Peran komite sekolah MI MIftahul Anwar Tapos Depok sebagai badan mediator adalah menjadi perantara antara pemerintah eksekutif
dengan masyarakat di satuan pendidikan, melakukan kerjasama dengan masyarakat, menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan,
membantu permasalahan kepala sekolah, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa anggota
komite, Ibu Lilis menyatakan :
“…dalam pelaksanaannya, komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sangat membantu sekolah dan banyak terlibat dalam
17
Wawancara dengan guru kelas MI Miftahul Anwar pada tanggal 22 Juli 2013