Tujuan Komite sekolah MI Miftahul Anwar
58
d. Pengumuman bakal calon yang telah diseleksi berdasarkan kesediannya
dicalonkan sebagai pengurus komite sekolah, ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya keberatan masyarakat terhadap satu atau lebih bakal
calon e.
Penyusunan nama-nama calon anggota yang dinyatakan resmi sebagai calon pengurus
f. Pemilihan pengurus komite dalam forum baik secara musyawarah mufakat
atau pun dengan pemngutan suara g.
Penyampaian nama-nama ketua komite dan anggota pengurus terpilih serta struktur organisasinya kepada kepala satuan pendidikan untuk mendapat
surat keputusan kepala satuan pendidikan.
2
Panitia persiapan pemilihan memfasilitasi pengukuhan terbentuknya komite sekolah. Selanjutnya panitia persiapan dinyatakan bubar. Langkah-
langkah tersebut di atas dalam rangka pembentukan pengurus komite sekolah pertama kali atau pembentukan kembali.
Pembentukan komite sekolah masa bakti berikutnya adalah sesuai dengan ADART komite sekolah sebaiknya dinyatakan dalam ADART
dan wajib membentuk panitia persiapan pemilihan, dan pelaksanaanya tetap mengacu kepada 7 langkah pokok tersebut di atas.
Ada beberpa prinsip yang harus dipegang dalam proses pembentukan komite sekolah, yakni dilaksanakan secara Transparan,
Akuntabel dan Demokratis. Transparan artinya pembentukan komite sekolah dilaksanakan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat secara
luas mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, proses sosialisasi oleh panitia persiapan, criteria calon anggota, proses pemilihan dan
penyampaian hasil pemilihan. Akuntabel artinya proses pembentukan komite sekolah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Demokratis artinya proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan musyawarah mufakat, jika dipandang perlu pemilihan anggota dan
pengurus dapat dilakukan melalui pemungutan suara. Pembentukan komite
2
Acuan Operasional dan Indikator Kinerja Komite Sekolah, Op. Cit. h. 12-13
59 sekolah diawali dengan pembentukan panitia persiapan yang dibentuk oleh
kepala sekolah pendidikan dan atau oleh masyarakat.
3
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok pemilihan ketua komite pada awalnya
adalah melalui penunjukan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah mengajukan beberapa calon yang dianggap mampu, kemudian diadakan
rapat antara sekolah dengan calon pengurus, lalu dipilihlah kelengkapan organisasi lainnya seperti wakil ketua, sekertaris dan bendahara.
Sedangkan anggota akan ditentukan pada rapat kemudian setelah pengurus harian disahkan yang ditandai keluarnya SK kepala sekolah.
Ketua komite sekolah MI Mifthaul Anwar, Bapak H, Idup Abdullah S.Pd menceritakan secara singkat mekanisme pembentukan
ketua dan pengurus komite sekolah MI Mifthaul Anwar Tapos Depok sebagai berikut :
“…sesuai prosedur pemilihan ketua dan pengurus yang pertama adalah membentuk panitia tapi tidak secara keeluruhan, hal ini
dikarnakan efisiensi waktu dan sumber daya. Jadi panitia diwakili dewan guru dan pihak sekolah. Kemudian pembentukan komite
sekolah dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah dari berbagai bidang, beberapa orang guru, dan orang tua siswa.
Kemudian dari beberapa calon memaparkan visi dan misi serta program kerja jika terpilih menjadi ketua atau pengurus, setelah itu
orang tua disuruh memilih siapa yang layak menjadi ketua. Pada waktu itu jumlah pemilih kurang lebih 50 orang tua siswa dan
hanya wali kelas saja. Pemilihannya dilakukan secara voting, setelah itu panitia menghitung suara secara terbuka dan disaksikan
oleh seluruh orang tua pemilih. Kemudian langsung ditetapkan siapa yang menjadi ketua komite sekolah, menjadi sekertaris dan
seterusnya. Setelah mendapatkan ketua komite sekolah terpilih, kemudian kepala sekolah mengeluarkan surat keputusan untuk
ketua kom
ite yang baru…”
4
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa perinsip yang harus dipegang dalam proses pembentukan komite sekolah yang sesuai
dengan prosedur yang berlaku belum dilakukan dengan baik. Pemilihan ketua komite memang sudah dilakukan secara transparan dan demokratis,
3
Sri Renata Pantjastuti, Op. Cit, h. 86
4
Wawancara dengan ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 19 Juli 2013