Mendukung Pencapaian Kinerja Kepala Sekolah

79 kepala sekolah dengan cara menghimbau dan mengadakan pendekatan kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang mampu menjadi donator bagi sekolah serta memotivasi masyarakat kalangan menengah atas untuk meningkatkan komitmennya bagi peningkatan mutu pendidikan. Komite sekolah sudah menunjukan kesesuaian perannya sesuai dengan keputusan Mentri Pendidikan Nasional no 44 U 2002, yang menyatakan komite sekolah berperan untuk mengakomodasi dan menyalurkan aspirasi prakarsa masyarakat dalam melakukan kebijakan oprasional program pendidikan pada satuan pendidikan 3. Sebagai Badan Pengontrol controlling agency Komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok belum sepenuhnya mampu menjalankan peran pengontrol dengan baik terhadap kinerja kepala sekolah. Peran tersebut dilakukan hanya sebatas mengetahui hasil-hasil laporan kegiatan yang diberikan sekolah kepada pihak komite sekolah pada setiap akhir tahun ajaran Ketidak sesuaian peran dan fungsinya sebagai lembaga pengontrol terhadap kinerja kepala sekolah juga dapat dilihat dari kurang efektifnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Kurangnya Peran pengawasaan yang dilakukan oleh komite sekolah meliputi control terhadap pengambilan keputusan oleh kepala sekolah dan perencanaan pendidikan di sekolah, di samping alokasi dana dan sumber daya bagi pelaksanaan program di sekolah. serta kurangnya kontribusi komite sekolah terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah yang dilihat dari mutu output pendidikan 4. Sebagai Mediator mediator agency Komite sekolah Mi Miftahul Anwar Tapos Depok dalam perannya sebagai mediator sudah berjalan cukup baik dan dirasa sangat membantu sekolah. hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan-kegiatan yang dapat menyalurkan aspirasi dan menjadi perantara antara peerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan seperti kerja sama dengan penerbit buku 80 Erlangga dan kerjasama dengan pihak luar lainnya disesuaikan kebutuhan dan kondisi sekolah. 5. Peningkatan Kinerja Kepala Sekolah Peran komite sekolah dalam meningkatkan kinerja kepala sekolah di MI Miftahul Anwar Tapos Depok berjalan cukup baik, dapat dilihat dari upaya komite sekolah yaitu memberikan saran dan kritik kepada kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya, berperan serta dalam mencari dan menuangkan ide-ide baru bersama kepala sekolah dan para guru serta kreasi-kreasi untuk memajukan sekolah. 6. Kesimpulan akhir Dari uraian di atas adalah, dapat dikatakan bahwa kinerja komite Madrasah MI Miftahul Anwar Tapos Depok belum berjalan secara optimal.

B. Saran

1. Komite Sekolah

a. Komite sekolah diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan masukan kepada kepala sekolah agar penyelenggaraan pendidikan bisa lebih bermutu b. Komite sekolah hendaknya selalu melakukan kordinasi yang lebih baik dengan pihak sekolah dan mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di MI Miftahul Anwar Tapos Depok c. Dalam hal administrasi, hendaknya komite sekolah lebih meningkatkan sistem dokumentasi dan manajemen kearsipan komite sekolah dengan lebih baik dan teratur d. Komite sekolah diharapkan ikut mengawasi proses belajar mengajar di kelas agar dapat memberikan saran yang terbaik dalam proses belajar mengajar 81

2. Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah diharapkan lebih aktif lagi dalam bekerjasama dengan komite sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. b. Kepala sekolah diharapkan lebih aktif dalam memberikan dan menggali inovasi-inovasi baru yang ada dalam masyarakat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap pendidikan c. Kepala sekolah dapat menjadikan komite sekolah partnership dalam rangka peningkatan fungsi manajemen berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di MI Miftahul Anwar Tapos Depok 82 DAFTAR PUSTAKA Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional Abad 21, Yogyakarta : Safari Insan Pers E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006 Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta : PT Sarana Panca Karya Nusa, 2009 Departemen Agama Republik Indonesia, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang SISDIKNAS Jakarta, Ditjen Kelembagaan Agama Islam DEPAG, 2003 Undang- undang Nomor 20 tahun2003 Tentang SISDIKNAS Jakarta: PT Kloang Putra Timur, 2003 E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta : Bumi Aksra, 2011 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka ,1999 Nasution, Sosiologi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara, 1995 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 1999 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3Jakarta : Balai Pustaka, 2007 Nanang Fatah, Sistem Manajemen Mutu,, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004 Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah , Jakarta : Segung Seto, 2007 Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta : Sarana Panca Karya Nusa, 2009 Tim Redaksi Fokus Media Guru dan Dosen, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahnun 2005, Bandung : Fokus Media,2006 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 2000 Muh aimin, Suti’ah, Sugeng Listyo, Manajemen PendidikanAplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah, Jakarta : Prenada Media Grop, 2009 Husaini Usman, Manajemen Teori , Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara , 2009 Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan Supervisi Pendidikan ,Jakarta : Bina Aksara, 1982