71 sekolah. Namun pada kenyataannya ketua komite belum melakukan
tugasnya sebagai supervisor sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru kelas MI Miftahul Anwar, menyatakan :
“…komite sekolah melakukan kunjungan ke sekolah sesuai jadwal untuk melakukan supervisi pada kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan kepala sekolah, namun pelaksanaannya tidak konsisten. Pada masalah dana atau keuangan, komite juga jarang melakukan
pemeriksaan yang merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana oleh pihak sekolah baik yang termasuk uang komite iuran
orang tua murid
maupun tidak…”
17
Wawancara di atas menunjukan bahwa ketidak sesuaian peran dan fungsinya sebagai lembaga pengontrol kurang efektif terhadap transparansi
dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dan kinerja kepala sekolah. Hal ini terlihat dari data hasil penelitian yang penulis lakukan dengan
wawancara kepada beberapa orang guru dan ketua komite sendiri. Bahwa untuk mengetahui transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan komite sekolah harus ikut serta mengawasi proses belajar mengajar di kelas serta keaktifan kepala sekolah, dan memeriksa laporan
keuangan yang merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana oleh pihak sekolah baik yang termasuk uang komite iuran orang tua murid
maupun tidak, sehingga komite sekolah tahu dan dapat mengawasi hasil pelaksanaannya.
d. Sebagai mediator
Peran komite sekolah MI MIftahul Anwar Tapos Depok sebagai badan mediator adalah menjadi perantara antara pemerintah eksekutif
dengan masyarakat di satuan pendidikan, melakukan kerjasama dengan masyarakat, menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan,
membantu permasalahan kepala sekolah, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa anggota
komite, Ibu Lilis menyatakan :
“…dalam pelaksanaannya, komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sangat membantu sekolah dan banyak terlibat dalam
17
Wawancara dengan guru kelas MI Miftahul Anwar pada tanggal 22 Juli 2013
72 berbagai kegiatan sekolah. Upaya memberdayakan peran serta
masyarakat terutama orang tua peserta didik dalam pengelolaan pendidikan menjadi lebih baik. Dan sebagai kekuatan control
dalam pelaksanaan berbagai program sekolah menjadi sangat penting. Komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan peran serta orang tua peserta didik dan ikut bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pendidikan, sebagaimana yang telah diupayakan. Ada juga peran komite sekolah sebagai penyambung lidah
masyarakat pendidikan dan kepala sekolah. Saya menilai, perintah Dinas pendidikan lebih didengar kepala sekolah ketimbang saran
dan masukan dari komite sekolah. Atau kepala sekolah mau mendengarkan komite sekolah setelah ada perintah dari
Dinas…”
18
Dari hasil wawancara diatas, peran komite sekolah sebagai mediator berjalan baik. Diantaranya membantu kepala sekolah dan banyak
terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah. Upaya memberdayakan peran serta masyarakat terutama orang tua peserta didik dalam pengelolaan
pendidikan menjadi lebih baik. Dan control dalam pelaksanaan berbagai program sekolah. Komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok
merupakan upaya dalam meningkatkan peran serta orang tua peserta didik dan ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan,
sebagaimana yang telah diupayakan, serta sebagai penyambung lidah masyarakat pendidikan dan kepala sekolah
Komite sekolah juga berperan menyerap dan menganalisis aspirasis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan
masyarakat internal maupun eksternal kepada kepala sekolah.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Ria Khaerani selaku sekertaris komite sekolah MI Miftahul Anwar Tapos Depok sebagai berikut:
“…Keberadaan komite sekolah di MI Miftahul Anwar cukup membantu, yang mana dengan adanya komite sekolah maka
aspirasi siswa dan orang tua dapat tersalurkan dan terwakilkan, kemudian dibicarakan dengan kepala sekolah, selain itu pihak
sekolah juga mendapatkan support dari komite sekolah agar terus
dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah…”
19
18
Wawancara dengan orang tua siswa pada tanggal 23 Juli 2013
19
Wawancara dengan sekertaris komite sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 27 Juli 2013
73 Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa peran komite
sekolah lainnya juga berjalan baik, yaitu dengan adanya komite sekolah maka aspirasi siswa dan orang tua dapat tersalurkan dan terwakilkan,
kemudian dibicarakan dengan kepala sekolah. Ketua Komite Bapak H.Idup Abdullah mengungkapkan bahwa
perlunya membuka dialog antara komite sekolah, kepala sekolah, dewan pendidikan, masyarakat dan pemerintah agar persoalan-persoalan
pendidikan bisa tuntas untuk meminimalisasi keluhan- keluhan. “….dengan
cara yang transparan dan dialogis, perasaan suka atau tidak suka bisa diminimalisasi
…” ungkap beliau. Salah satu yang harus diingat adalah kerjasama yang sinergis antara komite dengan kepala sekolah. kepala
sekolah bukan sebagai Pembina, karena sekolah dan komite sekolah merupakan dua organisasi yang posisinya sejajar dengan semangat
kemitraan. Kepala sekolah tidak dapat mendikte dan memberikan komando atau arahan kepada komite sekolah. demikian juga sebaliknya,
kepala sekolah dan komite sekolah akan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi untuk bersama-sama berusaha meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah. Dalam hal kordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam mengkomunikasikan masalah sekolah dengan komite, sampai saat ini berjalan baik, bahkan dengan adanya komite sekolah
priode sekarang ada perubahan terhadap kinerja kepala sekolah. Hubungan antara komite dan kepala sekolah juga harmonis dan kompak dalam
bekerja sama. Kerjasama komite sekolah dengan kepala sekolah dilaksanakan dengan baik tidak hanya pada waktu tertentu atau forum
tertentu, seperti pada acara buka bersama di sekolah pada Ramadhan tahun ini. Disela-sela waktu setelah sholat tarawih berjamaah, Kepala
sekolah bersama komite sekolah membicarakan masalah-masalah pendidikan atau hubungan dengan profesi mereka masing-masing, untuk
saling memberikan informasi dan menjaga hubungan baik antara sekolah dengan komite maupun orang tua siswa. Kondisi demikian dapat dipahami
karena keterbatasan waktu bagi pengurus komite, kepala sekolah dan masyarakat dari berbagai unsur.
Perhatian komite sekolah terhadap kepala sekolah cukup besar yang dirasakan oleh para guru dan staff sekolah berkenaan dengan
kesejahteraan. Demikian yang diungkapkan oleh Bapak H. Idup Abdullah S.Pd selaku ketua Komite Sekolah MI Miftahul Anwar.
74 “… apabila kita bicara kepuasan tidak ada henti-hentinya.
Perhatian kami bergantung pada situasi dan kondisi, sampai masalah financial. Di samping gaji, seperti job-job khusus seperti
wali kelas, administrasi menjelang ujian semester dan ujian nasional hingga acara perpisahan atau wisudawan siswa dan jalan-
jalan”
20
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Kartini selaku guru MI Miftahul Anwar Tapos Depok,
“…banyak sekali kegiatan yang dibantu oleh ketua komite, antara lain untuk kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan hari besar
keagamaan, komite sekolah memberikan fasilitas hingga konsumsi dan
lain sebagainya..”
21
Dari hasil penjelasan ketua komite sekolah dan guru MI Miftahul Anwar, diketahui bahwa peran komite sekolah dalam masalah financial
dan kesejahteraan guru sudah baik. Komite sekolah memberikan perhatiannya pada gaji guru, seperti job-job khusus contohnya wali kelas,
administrasi menjelang ujian semester dan ujian nasional hingga acara perpisahan atau wisudawan siswa dan jalan-jalan . Serta pada acara-acara
besar hari keagamaan. Dalam kondisi lain terdapat bentuk kemitraan komite sekolah
dengan lembaga lain, misalnya dengan penerbit buku Erlangga dan kerjasama dengan pihak luar lainnya disesuaikan kebutuhan dan kondisi
sekolah. Seperti diungkapkan oleh ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar, Bapak H. Idup Abdullah mengungkapkan :
“…mengenai kerja sama kami sebagai pengurus sekolah bersama kepala sekolah dan pemerintah memang kami mengakui belum
maksimal. Seperti pengamanan ujian nasional karna banyak isu-isu kecurangan ujian nasional. Kami ingin benar-benar menunjukan
pada masyarakat bahwa kami jujur, maka kami melakukan
kerjasama dengan pihak kepolisian setempat…”
22
Sesuai dengan peranannya sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat, komite sekolah sudah berusaha untuk memberikan
pengarahan dan keterangan yang jelas tentang kebijakan pemerintah dalam
20
Wawancara dengan ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 19 Juli 2013
21
Wawancara dengan guru kelas MI mifthaul Anwar pada tanggal 22 Juli 2013
22
Wawancara dengan Ketua komite sekolah MI Miftahul Anwar pada tanggal 19 Juli 2013