63
maupun antara siswa dengan guru. Adanya turnamen akademik di dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa termotivasi untuk terlibat dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Siswa baik secara individu maupun kelompok tertantang untuk berusaha memahami sendiri materi
yang disampaikan dan menyelesaikan soal?soal pada LKS buatan guru. Selain itu, secara bertahap siswa dapat memanfaatkan fungsi kelompok
dalam kegiatan belajar untuk saling belajar, berani mengajukan pendapat, pertanyaan dan jawaban.
Dengan demikian, walaupun belum diperoleh hasil yang secara signifikan menyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman matematika siswa, namun pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih variasi model
pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:
1. Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena belum terbiasa dengan tahap?tahap pembelajaran yang dianggap
baru atau lain dari yang biasa dilaksanakan gurunya. 2. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar?benar
melaksanakan tahap?tahap pembelajaran secara maksimal. 3. Terbatasnya fokus penelitian hanya pada kemampuan kognitif siswa,
sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak diteliti.
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT terhadap Pemahaman
Konsep Matematika Siswa SMP Negeri 21 Tangerang”, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan penghitungan uji hipotesis menggunakan Uji?t, diperoleh bahwa
pemahaman konsep matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
2. Berdasarkan analisis terhadap data skor soal?soal pemahaman
konsep matematika, serta pengamatan penulis dan wawancara kepada beberapa siswa, dapat disimpulkan bahwa:
a. Secara umum tingkat pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai cukup tinggi secara konsisten, baik pada hasil tugas individu di setiap pertemuan maupun
b. Terdapat siswa yang pada awalnya belum memahami Geometri dengan baik menjadi paham, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam
menentukan besaran?besaran yang terdapat dalam materi teorema Pythagoras ataupun lingkaran.
3. Berdasarkan pengamatan penulis, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT cukup aktif dan sebagian besar siswa mau berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, berdasarkan
65
wawancara diperoleh bahwa siswa senang terhadap proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Alasannya antara lain: a. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat menciptakan suasana belajar aktif, menyenangkan yang nyaman dan akrab, sehingga siswa berani
mengajukan pendapat, pertanyaan dan jawaban. b. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat memotivasi siswa untuk terus berusaha dalam memahami sendiri materi yang disampaikan.
c. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat melatih siswa bekerja sama dalam suatu kelompok.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran?saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah khususnya bagi guru, hendaknya menggunakan variasi model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran, salah satunya
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, nyaman
dan akrab bagi siswa, sehingga mendorong siswa untuk ikut terlibat dan merasa memiliki kegiatan belajar yang diikutinya.
2. Bagi guru hendaknya memberikan kesempatan remedial kepada siswa yang masih belum memahami konsep?konsep dasar atau bahkan siswa
yang berkemampuan kurang, sehingga siswa tidak semakin kesulitan memahami konsep?konsep selanjutnya.
3. Bagi siswa hendaknya selalu berusaha untuk memahami sendiri konsep yang disampaikan, memanfaatkan kelompok belajar dengan sebaik?
baiknya dan senantiasa melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah dicapai.
66
4. Agar pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan secara maksimal, maka
guru harus melakukan hal?hal berikut: a. Kemukakan terlebih dahulu model pembelajaran yang akan digunakan.
b. Arahkan siswa agar ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan pengerjaan LKS.
c. Ciptakan suasana yang nyaman dan akrab untuk memotivasi terus agar siswa aktif dan fokus selama tahap proses pembelajaran.
d. Berikan alokasi waktu yang cukup untuk setiap tahap pembelajaran, bahkan jika memungkinkan gunakan waktu di luar jam pelajaran.
5. Karena beberapa keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, maka disarankan dilakukan penelitian lanjutan yang sama yaitu meneliti
tentang pembelajaran dengan tipe TGT ,
tetapi pada pokok bahasan yang berbeda atau jenjang pendidikan sekolah yang berbeda.