Deskripsi Data HASIL P

53 Adapun distribusi frekuensi untuk masing?masing indikator pemahaman konsep pada kelas eksperimen disajikan dalam tabel berikut: Tabel 11 Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen Translasi Interpretasi Ekstrapolasi Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi 10 – 22 7 6 – 17 5 0 – 14 12 23 – 35 4 18 – 29 8 15 – 29 4 36 – 48 4 30 – 41 2 30 – 44 3 49 – 61 7 42 – 53 12 45 – 59 10 62 – 74 3 54 – 65 4 60 – 74 6 74 – 87 6 66 – 77 5 75 – 89 3 88 – 100 9 78 – 89 4 90 – 100 2 Jumlah 40 Jumlah 40 Jumlah 40 Rata rata 57,9 Rata rata 45,1 Rata rata 40,95 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, didapat nilai rata?rata kategori pada pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 57,9; kategori sebesar 45,1; dan pada kategori didapat rata? rata sebesar 40,95. Rata?rata tertinggi tercapai pada kategori dan yang terendah pada kategori . 54 Untuk kelompok kontrol, tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon dapat disajikan berikut: Tabel 12 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi Persentase 5 ? 15 6 15,39 16 ? 26 5 12,82 27 ? 37 7 17,95 38 ? 48 5 12,82 49 ? 59 9 23,08 60 ? 70 4 10,26 71 ? 81 3 7,68 Jumlah 39 100,00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 7,68 sebanyak 3 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 71 ? 81 Persentase siswa yang memperoleh nilai terendah sebesar 15,39 sebanyak 6 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 5 ? 15. Sedangkan yang paling banyak yaitu persentase siswa yang memperoleh nilai pada interval 49 ? 59 sebesar 23,08 sebanyak 9 orang. 55 Distribusi frekuensi hasil posttest kelompok kontrol tersebut dapat digambarkan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi berikut: Frekuensi 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 3:Histogram dan Poligon Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol X 4,5 15,5 26,5 37,5 48,5 59,5 70,5 81,5 Interval Data 56 Adapun distribusi frekuensi untuk masing?masing indikator pemahaman konsep pada kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut: Tabel 13 Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman Konsep Kelas Kontrol Translasi Interpretasi Ekstrapolasi Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi 0 – 12 4 6 – 16 5 0 – 13 12 13 – 25 7 17 – 27 10 14 – 27 4 26 – 38 4 28 – 38 3 28 – 41 3 39 – 51 8 39 – 49 10 42 – 55 10 52 – 64 6 50 – 60 3 56 – 69 6 65 – 77 9 61 – 71 3 70 – 83 3 70 – 90 1 72 – 82 5 84 – 100 2 Jumlah 39 Jumlah 39 Jumlah 39 Rata rata 44,2 Rata rata 39,6 Rata rata 37 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, didapat nilai rata?rata kategori pada pemahaman konsep kelas kontrol sebesar 44,2; kategori sebesar 39,6; dan pada kategori didapat rata? rata sebesar 37. Rata?rata tertinggi tercapai pada kategori dan yang terendah pada kategori . 57 Tabel 14 Perbandingan Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kontrol Nilai Terendah 8 5 Nilai Tertinggi 86 81 MeanRata?rata hitung C 47,75 40,44 Simpangan Baku 23,07 18,21 Varians 2 532,24 331,49 Median 55,50 40,80 Modus 61,50 68,06 Tingkat kemiringan ?0,59 ?1,51 KeruncinganKurtosis 4 α 1,88 2,91 Berdasarkan perbandingan data statistik hasil posttest pada materi teorema Pythagoras dan lingkaran nilai posttest kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT daripada hasil posttest yang kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata?rata kelompok eksperimen sebesar 47,75 dengan simpangan baku sebesar 23,07 dan varians sebesar 532,24 Sedangkan nilai rata?rata kelompok kontrol hanya sebesar 40,44, dengan simpangan baku sebesar 18,21 dan varians 331,49. Koefisien tingkat kemiringan kelompok eksperimen sebesar ?0,59 artinya sebaran data kelompok eksperimen cenderung melandai ke kiri atau lebih banyak berkumpul di daerah nilai tinggi. Nilai kurtosis kelompok eksperimen sebesar 1,89 artinya kurva berbentuk kurva agak datar sehingga nilai rata?rata tersebar secara merata. 58 Koefisien tingkat kemiringan kelompok kontrol sebesar ?1,51, artinya sebaran data kelompok kontrol cenderung melandai ke kiri atau lebih banyak berkumpul di daerah nilai tinggi. Nilai kurtosis kelompok kontrol sebesar 2,91, artinya kurva berbentuk kurva agak datar sehingga nilai rata?rata tersebar secara merata

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis perlu dilakukan sebelum data dianalisis lebih lanjut. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Liliefors. Berdasarkan penghitungan uji normalitas data lihat lampiran penghitungan uji normalitas halaman 184, diperoleh untuk kelompok eksperimen sebesar 0,12900 dan pada tabel harga kritis untuk = 40 pada taraf signifikansi 05 , = α adalah sebesar 0,14008. Karena 0,12900 0,14008 maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol, diperoleh sebesar 0,08312. dan pada tabel harga kritis untuk = 39 pada taraf signifikansi 05 , = α adalah sebesar 0,14187. Karena 0,08312 0,14187 , maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: 59 Tabel 15 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Variabel Jumlah Sampel Taraf Sign. Kesimpulan Nilai Posttest Kel. Eksperimen 40 0,05 0,12900 0,14008 Populasi Berdistribusi normal Nilai Posttest Kel. Kontrol 39 0,05 0,08312 0,14187 Populasi Berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher. Dari hasil penghitungan lihat lampiran penghitungan uji homogenitas halaman 149 diperoleh nilai varians kelompok eksperimen sebesar 532,244 dan varians kelompok kontrol sebesar 331,489. Sehingga, didapat = 60561 , 1 . Untuk taraf signifikansi 05 , = α dengan db pembilang = 39 dan db penyebut = 38 , melalui Microsoft Excel FINV = 1,71244. Karena 60561 , 1 1,71244 , artinya diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kedua data kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Hasil penghitungan uji homogenitas tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 16 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Varians Taraf Sign. Kesimpulan Kel. Eksperimen Kel. Kontrol 532,244 331,489 0,05 60561 , 1 1,71244 Kedua varians homogen 60

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis

Perhitungan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams?Games?Tournament terhadap pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan uji?t. Berdasarkan uji prasyarat yang telah dilakukan, diperoleh dua kelompok yang berdistribusi normal dan heterogen dengan n 1 ≠n 2 , maka uji?t yang digunakan adalah:       + − + − + − − = 8 8 8 8 8 C C 1 1 2 1 1 2 2 Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 77, maka pada t hitung diperoleh 1,4992 dan t tabel sebesar 1,66 lihat lampiran penghitungan pengujian hipotesis halaman 190. Dapat dilihat pada Tabel 17 berikut: Tabel 17 Hasil Uji t Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kontrol N 40 39 Mean 47,75 40,44 S 2 533,24 331,49 Db 77 t hit 1,4992 t tabel 1,66 Kriteria t hit t tab Kesimpulan H o diterima Berdasarkan Tabel 17 terlihat t hitung t tabel 1,4992 1,66, hal ini menjelaskan bahwa H diterima atau H a ditolak. Artinya, terdapat 61 perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional.

2. Pembahasan Hasil Pengujian

Pengujian hipotesis di atas menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Tidak terdapatnya perbedaan pemahaman siswa antara kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Berdasarkan perhitungan statistic awal, didapat bahwa pemahaman konsep kategori pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh rata?rata tertinggi, sedangkan rata?rata terendah berada pada kategori . Adapun rata?rata pemahaman konsep kategori + dan pada kelas kontrol kondisinya tidak berbeda dengan kelas eksperimen. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman konsep kategori antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT ? berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep pada kategori Menurut hasil pengamatan peneliti selama berlangsungnya pembelajaran, tidak terdapatnya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman konsep secara umum disebabkan oleh beberapa kendala, antara lain adalah instrumen pemahaman konsep yang digunakan dalam hanya mengukur pemahaman konsep tingkat rendah yang merupakan jenjang kedua C2 dalam ranah kognitif yang dikemukakan oleh Bloom.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN KONSEP BANGUN RUANG.

0 1 4

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 8