61
perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional.
2. Pembahasan Hasil Pengujian
Pengujian hipotesis di atas menyatakan terdapat perbedaan
yang signifikan antara pemahaman siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Tidak
terdapatnya perbedaan pemahaman siswa antara kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Berdasarkan perhitungan statistic awal, didapat bahwa pemahaman
konsep kategori pada siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh rata?rata tertinggi, sedangkan rata?rata terendah berada pada kategori
. Adapun rata?rata pemahaman konsep kategori
+ dan
pada kelas kontrol kondisinya tidak berbeda dengan kelas eksperimen. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan pada
pemahaman konsep kategori antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Berdasarkan hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe
TGT ?
berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep pada kategori Menurut hasil pengamatan peneliti selama berlangsungnya
pembelajaran, tidak terdapatnya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman konsep secara umum disebabkan oleh beberapa
kendala, antara lain adalah instrumen pemahaman konsep yang digunakan dalam
hanya mengukur pemahaman konsep tingkat rendah yang merupakan jenjang kedua C2 dalam ranah kognitif yang dikemukakan
oleh Bloom.
62
Kendala lain yang diduga sebagai penyebab kurang efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT adalah sebagian siswa yang masih mengobrol dengan teman kelompoknya pada saat diskusi kelompok, sehingga mengakibatkan tujuan
diskusi kelompok tidak maksimal. Walaupun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan kelas sehingga dapat
berjalan dengan tertib selama proses pembelajaran. Namun walaupun demikian, diperoleh data bahwa terdapat
perbedaan pada pemahaman konsep matematika antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari data
statistik rekapitulasi nilai rata?rata tiap kategori pemahaman menurut Bloom yang telah diuraikan pada awal bab. Data tersebut menunjukkan
bahwa secara umum tingkat pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang siswa didapat informasi bahwa siswa senang belajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT , karena merupakan
pengalaman belajar yang baru dan suasana belajarnya yang nyaman mendorongnya untuk terus berusaha memahami sendiri materi yang
disampaikan. Beberapa siswa mengakui nilainya meningkat dan memahami konsep matematika yang disampaikan dengan baik. Begitu
pula menurut diagnosa penulis terhadap tingkat pemahaman siswa, terdapat beberapa siswa yang mengalami peningkatan dalam
pemahamannya terhadap konsep?konsep matematika. Siswa yang awalnya belum memahami teorema Pythagoras dan lingkaran, setelah adanya
diskusi dan mengerjakan LKS menjadi lebih paham. Sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam menentukan besaran?besaran yang terdapat dalam
teorema Pythagoras maupun lingkaran. Selain itu juga, proses pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT berhasil dalam
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan akrab, baik antar siswa
63
maupun antara siswa dengan guru. Adanya turnamen akademik di dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa termotivasi untuk terlibat dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Siswa baik secara individu maupun kelompok tertantang untuk berusaha memahami sendiri materi
yang disampaikan dan menyelesaikan soal?soal pada LKS buatan guru. Selain itu, secara bertahap siswa dapat memanfaatkan fungsi kelompok
dalam kegiatan belajar untuk saling belajar, berani mengajukan pendapat, pertanyaan dan jawaban.
Dengan demikian, walaupun belum diperoleh hasil yang secara signifikan menyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman matematika siswa, namun pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih variasi model
pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:
1. Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena belum terbiasa dengan tahap?tahap pembelajaran yang dianggap
baru atau lain dari yang biasa dilaksanakan gurunya. 2. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar?benar
melaksanakan tahap?tahap pembelajaran secara maksimal. 3. Terbatasnya fokus penelitian hanya pada kemampuan kognitif siswa,
sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak diteliti.