Pengertian Konsep Landasan Teori 1. Pemahaman Konsep Matematika

13 , . Secara etimologi matematika mempunya pengertian “ilmu pengetahuan yang diperoleh secara bernalar” 10 , hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktifitas dalam dunia rasio penalaran, sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. ”Secara simpel matematika diartikan sebagai telaah tentang pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat, karenanya matematika bukan pengetahuan yang menyendiri, tetapi keberadaannya untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.” 11 James dan James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa, ”matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep?konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.” 12 Namun pembagian yang jelas sangatlah sukar untuk dibuat, sebab cabang?cabang itu semakin bercampur. Sebagai contoh adanya pendapat yang mengatakan matematika itu timbul karena pemikiran?pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran yang terbagi menjadi 4 wawasan yang luas yaitu aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika yang berkenaan dengan ide?ide, penalaran, struktur?struktur dan hubungan?hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Adapun wilayah pembahasan matematika meliputi empat wawasan, yaitu aritmatika, aljabar, analisis dan geometri. 10 Erman Suherman, 7+ h.16. 11 Asep Jihad, 7+ h. 152. 12 Mulyono Abdurrahman, , , , + Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, Cet.I, h. 252. 14 Berdasarkan pengertian matematika, maka perlu diperhatikan beberapa karakteristik pembelajaran matematika di sekolah. Karakteristik yang membedakan matematika dengan pelajaran lain yaitu dapat dilihat dari objek pembicaraannya yang abstrak, pembahasan mengandalkan tata nalar artinya info awal dibuat seefisien mungkin, pengertiankonsep atau pernyataan sangat jelas berjenjang, melibatkan perhitungan, dapat dipakai dalam ilmu yang lain serta dalam kehidupan sehari?hari. 13 Menurut Suherman, dkk dalam buku yang berjudul , beberapa karakteristik matematika di sekolah diantaranya adalah bahwa pembelajaran matematika adalah berjenjang, mengikuti metoda spiral, menekankan pola pikir deduktif, serta menganut kebenaran konsistensi. 14 Karakteristik pembelajaran matematika yang menyatakan pembelajaran matematika adalah berjenjang dimaksudkan bahwa materi matematika diajarkan secara bertahap. Dimulai dari mengajarkan hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak. Dalam pembelajaran matematika terdapat materi atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami materi atau konsep selanjutnya. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika harus dilakukan tahap demi tahap, dimulai dengan hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Siswa tidak mungkin mempelajari konsep yang tinggi sebelum siswa menguasai konsep yang lebih rendah, karenanya matematika diajarkan dari konsep yang mudah menuju konsep yang lebih sukar. Selain diajarkan secara bertahap, pembelajaran matematika juga mengikuti metoda spiral. Dalam mengajarkan konsep yang baru, perlu dikaitkan dengan konsep yang telah dimiliki siswa sebelumnya, sekaligus untuk mengingatkannya kembali. Pengulangan konsep dengan cara memperluas dan memperdalam diperlukan dalam 13 Asep Jihad, 7+hlm, 152?153. 14 Erman Suherman, 7, hlm. 68. 15 pembelajaran matematika. Metoda spiral yang dimaksud di sini adalah mengajarkan konsep dengan pengulangan atau perluasan dengan adanya peningkatan. Jadi, spiral yang dimaksud adalah spiral naik, bukan spiral datar. Sifat pembelajaran matematika selanjutnya adalah menekankan pola pikir deduktif. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa matematika merupakan ilmu deduktif. Namun demikian, dalam mengajarkannya, perlu disesuaikan dengan kondisi siswa. Misalnya, sesuai dengan perkembangan intelektual siswa di SMP, maka dalam pembelajaran matematika tidak sepenuhnya menggunakan pendekatan secara deduktif, melainkan dicampur dengan induktif. Seperti dalam pengenalan teorema pythagoras, tidak langsung diberikan teorema tersebut. Tetapi diawali dengan memberikan simulasi untuk mendapatkan teorema tersebut. Pembelajaran matematika juga menganut kebenaran konsistensi yang didasarkan kepada kebenaran?kebenaran terdahulu yang telah diterima. Kebenaran dalam matematika diperoleh secara deduktif. Walaupun dimulai dengan pembuktian secara induktif, tetapi selanjutnya harus bisa dibuktikan secara deduktif dengan cara pengandaian. Pemahaman dalam pengertian pemahaman konsep matematika mempunyai beberapa tingkat kedalaman arti yang berbeda?beda. Berikut diuraikan beberapa jenis pemahaman menurut para ahli: a. Pollastek membedakan dua jenis pemahaman, yaitu: 1 Pemahaman komputasional, yaitu dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutinsederhana, atau mengerjakannya secara algoritmik saja. 2 Pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN KONSEP BANGUN RUANG.

0 1 4

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 8