27
sebaya yang lebih mampu;
39
b Teori Elaborasi kognitif, teori ini mempunyai pandangan yang berbeda. Penelitian dalam psikologi
kognitif telah menemukan bahwa supaya informasi dapat disimpan di dalam memori dan terkait dengan informasi yang sudah ada
dalam memori itu, maka siswa harus terlibat dalam kegiatan restruktur atau elaborasi kognitif atas suatu materi. Sebagai contoh
membuat ikhtisar merupakan kegiatan yang lebih baik daripada sekedar membuat catatan, karena membuat ikhtisar menghendaki
siswa mereorganisasi dan memilih materi yang penting. Salah satu elaborasi kognitif yang paling efektif adalah menjelaskan materi itu
pada orang lain.
d. TGT
Secara umum metode pembelajaran TGT hampir sama dengan STAD kecuali satu hal. TGT menggunakan turnamen
akademik dan menggunakan kuis?kuis serta sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka
dengan anggota tim lain yang kemampuan akademiknya setara. Pada akhirnya siswa?siswa yang berprestasi paling rendah pada
setiap kelompok memiliki peluang yang sama untuk memperoleh poin bagi kelompoknya sebagai siswa yang berprestasi tinggi. Hal
ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al?Baqarah pada akhir ayat 148:
... ِتاَUْWَ•ْMا ا[ُ•ِXَ|ْ‘`َS
ۚ◌ `ًWِ]َe ُ ﱠﷲ ُhُlِa ِتْ“َK ا[ُ”[ُlَ_ `َn َjْKَأ
ۚ◌ ﱠنِإ
﴿ ٌUKِ•َ– ٍء ْsَu ﱢzُ{ ٰxَ\َy َ ﱠﷲ ١٤٨
﴾
Artinya : “
39
Kokom Komalasari, 7+h. 22.
28
4
?
Meskipun keanggotaan kelompok tetap sama, tetapi siswa yang mewakili kelompok untuk bertanding dapat berubah?ubah atas
dasar penampilan dan prestasi masing?masing anggota. Misalnya mereka yang berprestasi rendah, yang mula?mula bertanding
melawan siswa?siswa kemampuannya sama dapat bertanding melawan siswa?siswa yang berprestasi tinggi ketika mereka menjadi
lebih mampu. Menurut Slavin komponen?komponen dalam TGT yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Presentasi Kelas
Dalam presentasi kelas guru memperkenalkan materi pembelajaran yang diberikan secara langsung atau mendiskusikan
dalam kelas. Guru dalam hal ini berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang disampaikan oleh guru
agar nantinya dapat membantu siswa dalam mengikuti diskusi kelompok,
dan turnamen. 2. Kelompok
Kelompok terdiri empat sampai lima orang yang heterogen misalnya berdasar kemampuan akademik dan jenis
kelamin, jika memungkinkan suku, ras atau kelas sosial. Tujuan utama pembentukan kelompok adalah untuk menyakinkan siswa
bahwa semua anggota kelompok belajar dan semua anggota mempersiapkan diri untuk mengikuti
dan turnamen dengan sebaik?baiknya. Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan
hal yang terbaik bagi kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan untuk membantu anggota kelompoknya sehingga
dapat meningkatkan kemampuan akademik dan menumbuhkan
40
DEPAG, + Jakarta: CV. Kathoda, 2005, h. 28.
29
pentingnya kerjasama diantara siswa serta meningkatkan rasa percaya diri.
3. permainan
Permainan dibuat dengan isi pertanyaan?
pertanyaan untuk mengetes pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan latihan kelompok.
dimainkan dengan meja yang berisi tiga sampai lima murid yang mewakili kelompok
yang berbeda. Siswa mengambil kartu bernomor dan berusaha untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor. Aturannya
membolehkan pemain untuk menantang jawaban yang lain. 4.
kompetisi Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah
guru membuat presentasi kelas dan kelompok?kelompok mengerjakan tugas?tugasnya. Untuk turnamen pertama guru
mengelompokkan siswa dengan kemampuan serupa yang mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan sistem penilaian
kemampuan perorangan sebagaimana dalam tipe STAD. Kompetisi ini juga memungkinkan bagi siswa dari semua level di
penampilan sebelumnya untuk memaksimalkan nilai kelompok mereka menjadi terbaik. Alur penempatan peserta turnamen
menurut Slavin dapat dilihat pada Diagram berikut:
Gambar 1 Diagram Pembagian Meja Turnamen Siswa
30
Pengelompokkan siswa untuk meja A?1, A?2, A?3, dan A?4 dibuat berdasarkan ranking.
a. Siswa yang mendapatkan skor tertinggi dari setiap meja, akan dipindahkan pada meja pertandingan yang lebih tinggi, kecuali
yang menempati meja I. Misalnya, dari meja IV ke meja III, pemenang kedua dan ketiga tetap menempati meja pertandingan
sebelumnya, sedangkan siswa dengan skor terendah dari setiap meja akan berpindah ke meja yang lebih rendah, kecuali yang
menempati meja IV. b. Jika siswa setelah berpindah ke meja yang lebih rendah, maka
siswa akan berusaha untuk berpindah ke meja yang lebih tinggi. c. Jumlah anggoat kelompok yang dapat menempati meja skor
tinggi meja I merupakan pemenang dalam turnament tersebut. d. Perhitungan nilai turnamen berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan, kemudian dilakukan pemberian penghargaan. 5. Penghargaan Kelompok Rekognisi Tim
Setelah mengikuti dan turnamen, setiap kelompok
akan memperoleh poin. Rata?rata poin kelompok yang diperoleh dari
dan turnamen akan digunakan sebagai penentu penghargaan kelompok. Jenis penghargaan sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Penghargaan kelompok dapat berupa hadiah, sertifikat, dan sebagainya.
41
Adapun keunggulan dari pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: