BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan produk yang prosesnya dideskripsikan dan hasilnya diuji cobakan secara terbatas untuk
memperoleh respon guru dan siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa hasil wawancara guru, saran selama penulisan
produk buku suplemen, validasi serta respon guru dan siswa. Pengembangan buku suplemen melalui tiga tahap yaitu tahap perancangan, tahap produksi, dan
tahap evaluasi. Berikut ini adalah hasil penelitian berdasarkan tiga tahapan tersebut.
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilaksanakan dalam lima subtahapan yaitu analisis kebutuhan, analisis indikatorkarakteristik buku suplemen, analisis KD dan
indikator umum, analisis indikator buku suplemen berbasis sains teknologi masyarakat STM, validasi indikator buku berbasis sains teknologi
masyarakat, dan desain buku suplemen berbasis STM. a.
Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kesenjangan
antara harapan dan kenyataan. Analisis kebutuhan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan studi dokumen.
1 Wawancara dilakukan kepada 6 orang guru mata pelajaran kimia di
SMAN 1 Karawang, SMAN 2 Karawang, SMAN 3 Karawang, SMAN 4 Karawang, SMAN 5 Karawang, dan SMK Bhineka.
Adapun hasil wawancara guru ditampilkan dalam tabel 4.1 dan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 1 halaman 113.
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru Hasil Wawancara Guru
6 orang guru yang diwawancara menggunakan buku paket sebagai bahan ajar yang digunakan untuk mata pelajaran kimia di sekolah.
3 orang guru yang menambahkan LKS untuk bahan ajar, 1 orang guru yang menambahkan alat peraga seperti molymod sebagai
54
bahan ajar, dan 1 orang guru juga yang menambahkan internet untuk bahan ajar siswa.
100 guru menyatakan bahwa jika hanya menggunakan satu bahan ajar buku paket saja dirasa kurang dapat memenuhi
pengembangan kemampuan berpikir siswa serta bahan ajar yang sudah ada lebih didominasi dengan konsep, contoh di kehidupan
sehari-hari kurang. Semua guru berpendapat bahwa pemberian fenomena atau
masalah yang terjadi di masyarakat adalah penting dalam pembelajaran agar siswa merasa lebih dekat dengan kehidupannya
sehari-hari dan lebih mudah menerapkan konsepnya. 4 orang guru menyatakan bahwa buku yang sudah ada terdapat
sedikit contoh dalam kehidupan sehari-hari. 1 orang guru berpendapat bahasa yang digunakan buku paket yang sulit untuk
dipahami. 1 orang guru berpendapat bahwa materi buku tergantung gurunya yang mengembangkan.
Dari 6 orang guru, 2 orang guru ada yang belum mengetahui apa itu buku suplemen.
2 orang guru belum pernah membuat bahan ajar sendiri, hanya sebatas merangkum dari berbagai buku paket, buku universitas,
dan internet saja. Satu orang membuat LKS, satu orang lainnya membuat bahan ajar. Dua lainnya tidak ada keterangan.
Belum digunakannya buku suplemen kimia di 6 sekolah di Karawang.
Buku suplemen yang diharapkan dapat mencakup semua materi, up to date, menarik minat siswa untuk membacanya, mudah
dimengerti, dan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari serta dapat mengungkapkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Selain melalui
wawancara, dilakukan
pengecekan ketersediaan buku suplemen sebagai analisis kebutuhan. Lembar
analisis kebutuhan ditampilkan sebagai Lampiran 2 halaman 123. Hasil analsis ketersediaan buku suplemen disajikan seperti dalam
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Ketersediaan Buku Suplemen Kimia No
Nama Sekolah Ketersediaan Buku
Suplemen
1. SMAN 1 Karawang
Tidak ada 2.
SMAN 2 Karawang Tidak ada
3. SMAN 3 Karawang
Tidak ada 4.
SMAN 4 Karawang Tidak ada
5. SMAN 5 Karawang
Tidak ada 6.
SMK Bhineka Tidak ada