Pengembangan Buku Suplemen Berbasis STM

d. Berdasarkan sifatnya terhadap pemanasan Berdasarkan sifatnya terhadap pemanasan, polimer dibagi atas polimer termoplastik dan polimer termoseting. Polimer termoplastik adalah polimer yang menjadi lunak apabila dipanaskan dan mengeras apabila didinginkan, jika dipanaskan lagi, bahan akan menjadi lunak dan dapat dicetak sesuai bentuk atau berbeda bentuk. Polimer termoseting adalah polimer yang tahan panas. Apabila polimer jenis ini di panaskan, maka tidak dapat meleleh sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Proses pengerasan yang tetap ini disebut curing Schwarz, 2005, hal. 76.

3. Kegunaan Polimer

Disekeliling kita banyak sekali peralatan-peralatan yang terbuat dari polimer yang dibuat dengan bantuan teknologi. Pada Tabel 2.7 diuraikan secara singkat jenis-jenis polimer beserta kegunaannya. Tabel 2.7 Jenis Polimer dan Kegunaannya No. Jenis Polimer Monomer Kegunaan 1. Polietena polietilena Etena etilena Botol susu, botol atau kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan kotak pembungkus televisi, pembungkus makanan, kantung belanja, dan kantung sampah, mainan, tutup botol, minuman, kontainer, dan ember. 2. Polipropilena Propena propilena Kursi plastik, tali tambang, rumput sintetik, dan material sejenisnya, yang paling utama, bahan ini adalah plastik yang paling aman digunakan sebagai pengemas makanan dan minuman. 3. Politetrafluoro etena teflon Trafluoro etena Pelapis panci anti lengket dan reaktor gasket. 4. Polivinil klorida PVC Vinil klorida Pipa paralon, pakaian, kabel listrik, mainan, komponen kendaraan, kantong plastik, No. Jenis Polimer Monomer Kegunaan bangunan dan bahan kontrusi. 5. Polistirena Stirena Pembuatan styrofoam, kemasan makanan, lapisan peredam panas isolasi, dan pengepakan barang-barang elektronik atau barang pecah belah. 6. Karet sintetis Neoprena Stirena Butadiena Rubber SBR 2-kloro- 1,3,butadiena Stirena dan butadiena Selang Ban kendaraan bermotor 7. Karet alam poliisoprena 2-metil-1,3- butadiena. Disebut juga lateks. 8. Bakelit Fenol dan formaldehida Peralatan listrik. 9. Polimetanal Metanal Ketel listrik. 10. Nilon Senyawa yang meliki gugus karboksil dan gugus amina Tas, parasut, jaket, benang penguat ban kendaraan, tali atau tambang, dan jaring. Kitti, 2014, hal. 207-209 Untuk menanggulangi kerusakan lingkungan akibat limbah polimer, maka ditemukan beberapa cara untuk menanggulanginya, yaitu: a. Batako Styrofoam Limbah styrofoam yang menjadi salah satu penyebab banjir, bisa dijadikan sebagai bahan tambahan pembuatan batako. Selain sifatnya yang kuat, batako styrofoam dapat meredam suara dan getaran. Pembuatan batako styrofoam ini cukup sederhana. Bahan yang digunakan terdiri dari styrofoam yang telah dihaluskan 50, pasir 40, dan semen 10 diaduk setelah itu dicetak dengan menggunakan cetakan batako Bisnis UKM, 2014. Batako styrofoam ini memiliki berat satuan sekitar 13-16 kgm 3 jauh lebih ringan dibandingkan dengan batako pasir atau tanah liat yaitu sekitar 1500 kgm 3 - 1700 kgm 3 . Kerapatan batako styrofoam dapat diatur dengan mengatur jumlah campuran styrofoam dalam batako. Semakin banyak styrofoam yang digunakan maka batako ringan yang dihasilkan akan memiliki kerapatan