Langkah-Langkah Mengembangkan Buku Suplemen

Komponen Utama Kriteria diagram, tabel, lambang harus dialkukan sesuai dan proporsional. b Dalam menggunakan istilah atau simbol harus baku dan berlaku secara menyeluruh c Dalam menggunakan bahasa, yang meliputi ejaan, kata, kalimat, dan paragraf harus tepat, lugas, dan jelas sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar yaitu Ejaan Yang Disempurnakan EYD Komponen Grafika a Desain kulit buku, yang meliputi tata letak, tipografi, atau ilustrasi yang menarik, sederhana, dan mencerminkan isi buku. b Desain isi buku, meliputi tata letak konsisten, harmonis, dan lengkap, serta menggunakan tipografi yang sederhana, mudah dibaca dan dipahami. Apabila penulis akan menulis buku suplemen pengetahuan maka kemutakhiran mutlak diperhatikan. Materi juga harus dapat dipercaya kebenarannya berdasarkan kebenaran keilmuan. Selain itu, materi harus akurat berdasarkan rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, materi yang ditulis harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat. Selain itu, seorang penulis buku nonteks juga harus memerhatikan kemutakhiran kebijakan pemerintah. Materi yang diusung dalam buku nonteks, selain harus menyesuaikan dengan kemutakhiran berdasarkan teori keilmuan juga harus menyesuaikan dengan kemutakhiran kebijakan pemerintah dan perkembangan sosial yang terjadi. Perkembangan ini sering tampak sangat cepat bergulir dan sering terlambat diikuti oleh kajian keilmuan yang melandasinya. Seorang penulis buku suplemen harus berusaha secara maksimal menggunakan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Sumber-sumber yang dimaksud adalah kondisi fisik dan nonfisik sebagai kekayaan alam Indonesia. Dengan demikian, penulis harus memiliki wawasan tentang keindonesiaan, baik tentang sumber daya alam hayati dan fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya Indonesia Pusat Perbukuan, 2008, hal. 70-71.

C. Hakikat Sains Teknologi Masyarakat

1. Kaitan antara Sains, Teknologi dan Masyarakat

Teknologi lahir karena adanya kebutuhan manusia, hal ini berarti manusia telah melakukan kegiatan atau proses yang menghasilkan produk yaitu alat-alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan efesiensi serta memberikan kemudahan pelaksanaan pekerjaan manusia. Sains berawal dari adanya sifat ingin tahu manusia. Observasi yang sistematis terhadap peristiwa alam serta pemikiran atau perenungan tentang sebab-sebab terjadinya peristiwa alam ini telah melahirkan “pendapat sementara” yang pada zamannya telah dianut oleh sebagian besar masyarakat. Konsep sains teori serta hukum dikemukakan oleh para ilmuwan membawa dampak pada penemuan teknologi. Jadi meskipun sains itu berbeda dengan teknologi, namun antara sains dan teknologi terdapat kaitan yang erat atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan Poedjiadi, 2010, hal. 61-63. Kaitan antara teknologi dengan masyarakat yaitu karena teknologi lahir oleh adanya kebutuhan masyarakat. Produk teknologi memerlukan kesiapan masyarakat pengguna produk tersebut. Kesiapan yang harus dimiliki oleh pengguna suatu produk teknologi adalah kesiapan pengetahuan tentang produk tersebut dan kesiapan mental untuk tidak menggunakan produk teknologi untuk tujuan yang dampaknya merugikan orang lain atau masyarakat. Penyalahgunaan suatu produk teknologi dapat menimbulkan dampak negatif. Dengan demikian bermanfaat atau tidaknya penggunaan suatu produk teknologi tergantung pada moral orang yang menggunakannya. Kaitan sains dengan masyarakat tidak seperti teknologi, sains kurang dipahami atau dihayati secara langsung oleh masyarakat. Sains merupakan komponen yang dapat membantu meningkatkan kesiapan pengetahuan masyarakat tentang produk teknologi. Sains juga dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan sumber daya alam atau meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gejala alam dalam kehidupan sehari-hari Poedjiadi, 2010, hal. 63-64. Gambar 2.3 Keterkaitan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

2. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat

Pada hakekatnya, visi STM berarti cara pandang ke depan untuk membawa ke arah pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini mengandung aspek sains, teknologi dan masyarakat sebagai satu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik Nugraheni, 2013, hal. 34. Sains teknologi masyarakat merupakan suatu usaha untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-masalah dari dunia nyata. Sains teknologi masyarakat adalah suatu pendekatan yang mencakup seluruh aspek pendidikan yaitu tujuan, topikmaslah yang akan di eksplorasi, stratergi pembelajaran, evaluasi dan persiapankinerja guru. Pendekatan ini melibatkan siswa dalam menentukan tujuan, prosedur pelaksanaan, pencarian informasi dan dalam evaluasi Zulfiani, dkk. 2009, hal. 125. Dewasa ini beberapa istilah telah dikemukaan oleh para pendidik atau praktisi pendidikan yaitu Science Technology Society yang diterjemahkan dengan Sains Teknologi Masyarakat STM atau SATEMAS atau ITM, Science Environment Technology SET dan Science Environment Technology Society SETS yang disingkat SALINGTEMAS. Dari beberapa istilah tersebut inti sebenarnya sama saja yaitu kaitan antara sains dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat, lingkungan pasti terkait tetapi yang merasakan dampak teknologi terhadap lingkungan adalah masyarakat Poedjiadi, 2010, hal. 115-116. Pendekatan salingtemas atau STM bertujuan memberi pembelajaran sains secara kontekstual siswa dibawa ke Sains Masyarakat Teknologi