Ranah Sains Teknologi Masyarakat

E. Kimia Polimer

Kimia polimer adalah salah satu materi pada mata pelajaran kimia. Menurut Permendikbud No. 69, Tahun 2013, Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada materi kimia polimer adalah: Tabel 2.6 Kompetensi Dasar Kimia Polimer Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul polimer, karbohidrat, dan protein. 4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul polimer, karbohidrat, dan protein

1. Pengertian Polimer

Polimer adalah molekul besar makromolekul berantai panjang hasil penggabungan molekul-molekul sederhana monomer. Monomer yang dapat membentuk polimer adalah molekul yang memiliki ikatan rangkap atau yang mempunyai gugus fungsi tertentu Kitti, 2014, hal. 203.

2. Penggolongan Polimer

Penggolongan polimer memberikan kemudahan kepada kita untuk lebih mudah mengenal jenis polimer apa yang ada dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. a. Berdasarkan Asal Jika digolongkan berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua macam yaitu polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Contohnya karbohidrat, protein, asam nuklet, dan getah karet. Polimer sintetik adalah polimer yang dibuat oleh manusia di dalam laboratorium atau industri. Contohnya karet sintetis, serat sintetis, orlon, dan plastik Kitti, 2014, hal. 203. b. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi Berdasarkan reaksi pembentukannya, polimer dibedakan menjadi dua cara yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Reaksi pembentukan polimer disebut polimerisasi. Polimerisasi adisi disebut juga polimer rantai-tumbuh, dibuat dari satu unit monomer yang dihubungkan dengan unit monomer lain dengan cara berulang-ulang. Polimer adisi mempertahankan semua atom dari unit monomernya Hart, 2003, hal. 433-434. Contoh: polietilena, polipropilena, polivinil klorida, teflon, poliisoprena. 1 Polimerisasi adisi radikal bebas CH 2 = CH – CH 2 CH – CH 2 CH – CH 2 CH – L = H, alkil, aril, gugus pendonasi-elektron, gugus penarik-elektron. 2 Polimerisasi adisi kationik R + + H 2 C = CH RCH 2 – CH RCH 2 – CH – CH 2 – CH dst... L = gugus penstabil karbokation alkil, Ph 3 Polimerisasi adisi anionik R – + H 2 C = CH RCH 2 – CH RCH 2 – CH – CH 2 – CH dst... Hart, 2003, hal. 456-457 L inisiator radikal L L L n monomer vinil polimer vinil L L + H 2 C=CH L + L L L .. – H 2 C=CH L .. – L L L Polimerisasi kondensasi adalah reaksi antara dua jenis gugus fungsi, dengan melepas beberapa molekul kecil, seperti air. Beberapa atom lepas sebagai molekul kecil yang tereleminasi Hart, 2003, hal. 434. Contoh: nilon, dakron, bakelit. Pembuatan dakron HO 2 C CO 2 H C CCH 2 CH 2 O + H 2 O c. Berdasarkan jenis monomernya Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibagi atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari monomer-monomer yang sejenis. M + M + ... – [M – M – M – M] – Monomer Polimer Kopolimer melibatkan dua atau lebih monomer sehingga menghasilkan rantai yang memiliki sifat beragam. Jenis kopolimer 1 Kopolimer berselang-seling. – A – B – A – B – A – B – A – B – A – B – 2 Kompolimer statistik: memiliki urutan monomer sesuai dengan kaidah statistik yaitu acak atau sering disebut random copolymer. – A – B – B – B – A – B – A – B – A – A – 3 Kopolimer blok: memiliki dua A dan B atau polimer triblock A, B, dan C dimana homopolimer terikat secara kovalen. – B – B – B – B – B – A – A – A – A – A – 4 Kopolimer cangkok: memiliki rantai samping dengan komposisi berbeda dengan rantai utama. polimerisasi cangkong dapat terjadi melalui dua metode yaitu radikal bebas dan ion. Peran inisiator dalam reaksi sangat penting, karena dapat menentukan metode yang akan digunakan untuk proses pencangkokan Firdaus, 2013, hal. 13- 14. – A – A – A – A – A – A – A – A – A – A – + HOCH 2 CH 2 OH Dakron O O – B – B – B B – B – B–