Pengertian Buku Suplemen Buku Suplemen

kepribadian, ensiklopedia, kamus, atlas, atau panduan pendidik. Dalam menulis buku nonteks, seorang penulis lebih leluasa dalam mengembangkan isi atau materi buku. Penulis buku nonteks lebih bebas dalam menggunakan strategi, gaya, dan model penuangan gagasan. Konsep dasar yang dimaksud harus sistematis, objektif, dan terbuka. Sistematis berarti bahwa materi yang disajikan itu merupakan suatu kesatuan yang berhubungan dengan ilmu lain, baik dari sisi isi maupun wilayah garapannya. Objektif berarti bahwa materi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan secara material. Terbuka berarti bahwa materi itu dapat dijelaskan secara ilmiah. b. Memerhatikan proses kreatif Menulis buku nonteks adalah sebuah proses kreatif. Bahan tulisan diperoleh dari hasil menggali, menghidupkan imajinasi, intuisi, memunculkan potensi-potensi baru, membuka pandangan-pandangan yang menimbulkan kekaguman, serta dapat merangsang pikiran- pikiran yang tidak terduga. Dalam menulis buku nonteks terbangun suatu aktivitas mental penulis mulai dari merencanakan tulisan untuk menjadi buku nonteks, tahap pengolahan informasi, tahap kemunculan berbagai gagasan, tahap memverifikasi berbagai gagasan yang dihubungkan dengan realitas. c. Menetapkan aspek yang akan dikembangkan Dalam menulis buku nonteks seharusnya dapat menetapkan aspek- aspek dari domain kognitif, afektif, atau psikomotorik yang dipandang perlu dikembangkan dalam menulis buku nonteks pelajaran. Hal ini dikarenakan dalam buku teks pelajaran mengacu pada ketentuan dan tuntutan Standar Isi, sementara ketiga aspek tersebut memerlukan pengembangan dan pendalaman materi, sehingga pembaca memeroleh pegetahuan yang lebih luas, leih kaya, dan lebih menyeluruh. d. Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca. Penulisan buku nonteks khususnya buku suplemen selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir peserta didik dapat dipengaruhi oleh kompetensi dirinya dan lingkungan tempat mereka berada. Kemampuan berpikir peserta didik juga sangat berhubungan dengan perkembangan budaya suatu masyarakat. Dengan demikian, seorang penulis buku nonteks seharusnya dapat menulis materi buku nonteks yang sesuai dengan kemampuan peserta didik pada umumnya dan perkembangan budaya Indonesia.

5. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku Suplemen

Dalam menulis buku nonteks berkualitas, selain harus memahami langkah-langkah penyusunan buku, juga harus memahami komponen dasar dan komponen utama dalam pembuatan buku nonteks pelajaran Pusat Perbukuan, 2008, hal. 64-70. a. Komponen Dasar Terdapat beberapa komponen, diantaranya: Tabel 2.4 Komponen Dasar Buku Suplemen Komponen Dasar Kriteria Karakteristik buku a Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu. b Materi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau bentuk lainnya. c Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas. d Pengembangan materi tidak terait secara langsung dengan atau sebagian Kompetensi IntiKompetensi Dasar dalam Standar Isi. e Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas. Struktur buku a Bagian awal minimal terdiri dari kata pengantar atau prakata dan daftar isi.