67
Berikut di bawah ini nama-nama responden dan perhitungan hasil kuesioner, sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nama-nama Responden Kuesioner
No. Nama
Kelas Jenis Kelamin
1 Anis Chirin
IX.1 P
2 Ersa Dwi Ayu
IX.1 P
3 Jagad
IX.1 L
4 Namira Nur Aisyah
IX.1 P
5 Novrian Hidayat
IX.1 L
6 Rika Oktavia
IX.1 P
7 Balqis Lanisa
IX.2 P
8 Indra Aji Nugroho
IX.2 L
9 Andara Rizkia
IX.2 P
10 Andra IX.2
L 11 Dyah Ratu H.
IX.2 P
12 Firman IX.2
L 13 Ilham Ade Putra
VII.1 L
14 S. Bunga Nurjanah VII.1
P 15 Arya Firmansyah
VII.1 L
16 Bayu C. VII.1
L 17 Berlian Tri Cahayana
VII.1 P
18 Feny Rahmawati VII.1
P 19 Gibran Hafizh
VII.1 L
20 Lutfi H. VII.2
L 21 M. Fikri
VII.2 L
22 M. Irvansyah VII.2
L 23 M. Raffi
VII.2 L
24 M. Zaidan VII.2
L 25 Riski Ardiansyah
VII.2 L
26 Trully Helena Ubay VII.2
P
68
27 Diana VIII.1
P 28 Nur Huda Al Syawal
VIII.1 P
29 Adam Zahran VIII.1
L 30 Rivaldo
VIII.1 L
31 Indah Nofita VIII.1
P 32 Milawati Intan Bidari
VIII.1 P
33 Mohamad Fajar Andika VIII.1
L 34 Agelsa D.
VIII.2 P
35 Anisa Aitul VIII.2
P 36 Charles
VIII.2 L
37 Dandy Afriyansyah VIII.2
L 38 Fatimah Dira Nur Zahra
VIII.2 P
39 Indri Yani VIII.2
P 40 Nadia Azzahra
VIII.2 P
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Pola Interaksi
No. Jenis
Kelamin
Pola Satu Arah ∑x1
Pola Dua Arah ∑x2
1 2
3 4
5 6
7 8
1 P
1 1
1 1
1 2
2 P
1 1
1 1
5
3 L
1 1
1 1
5
4 P
1 1
1 1
5
5 L
1 1
1 1
5
6 P
1 1
1 1
5
7 P
1 1
1 1
5
8 L
1 1
1 1
5
9 P
1 1
1 1
1 2
10 L
1 1
1 1
5
11 P
1 1
1 1
5
12 L
1 1
1 1
5
13 L
1 1
1 1
4
14 P
1 1
1 1
5
15 L
1 1
1 1
5
16 L
1 1
1 1
5
69
17 P
1 1
1 1
5
18 P
1 1
1 1
1
3
19 L
1 1
1 1
1 3
20 L
1 1
1 1
5
21 L
1 1
1 1
1 4
22 L
1 1
1 1
5
23 L
1 1
1 1
1 4
24 L
1 1
1 1
4
25 L
1 1
1 1
4
26 P
1 1
1 1
4
27 P
1 1
1 1
1
2
28 P
1 1
1 1
5
29 L
1 1
1 1
5
30 L
1 1
1 1
4
31 P
1 1
1 1
5
32 P
1 1
1 1
5
33 L
1 1
1 1
4
34 P
1 1
1 1
5
35 P
1 1
1 1
4
36 L
1 1
1 1
5
37 L
1 1
1 1
5
38 P
1 1
1 1
4
39 P
1 1
1 1
4
40 P
1 1
1 1
5
1 7
12 4
24 39
33 28 36 136
70
Perhitungan deskriptif persentase persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran.
a. Variabel Persepsi siswa terhadap Pola Interaksi dalam pembelajaran Skor maksimal
= soal x skor maksimal kuesioner x jumlah responden = 4 x 1 x 40
= 160 Skor minimal
= soal x skor minimal kuesioner x jumlah responden = 4 x 0 x 40
= 0 b. Pola interaksi satu arah
= Skor
x 100 Skor
Maksimal =
24 x 100
160 =
0.15 x 100
= 15
c. Pola interaksi dua arah =
Skor x 100
Skor Maksimal
= 136
x 100 160
= 0.85
x 100 =
85
71
E. Analisis dan Pembahasan 3. Pola Interaksi dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP Dua Mei Ciputat
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu
maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama
manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan inilah terjadi interaksi. Melalui interaksi manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi dapat terjadi dimana saja, salah satunya di lingkungan
sekolah. Begitu pun saat proses kegiatan belajar mengajar, maka interaksi terjadi di ruang kelas antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Pada
saat terjadinya interaksi belajar antara guru dan siswa perlu suatu cara atau bentuk dari interaksi sebagai medium penyampaian informasi yang diberikan
oleh guru kepada siswa. Agar interaksi yang terjadi oleh guru menjadi teratur dan terarah guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Pola interaksi yang
menjadi medium atau alat yang diwakili oleh sebuah metode pembelajaran sehingga terjadinya interaksi belajar mengajar atau interaksi edukatif.
Pola interaksi merupakan bentuk atau cara kerja komunikasi dari satu individu kepada individu lain atau kelompok untuk menyampaikan informasi
atau pesan sehingga terjadinya timbal balik. Terjadinya interaksi disebabkan oleh karena kebutuhan setiap individu untuk menyampaiakan informasi
kepada individu atau kelompok lain yang menerima informasi dari individu tersebut.
Melalui pola interaksi komunikasi bisa berjalan lebih terarah dan teratur sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pola interaksi yang akan mengatur
keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Keberadaaan guru selalu dipengaruhi dengan keberadaan siswa untuk
terjadinya interaksi, karena terciptanya interaksi tidak bisa berdiri sendiri
72
tetapi saling membutuhkan atau perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Guru membutuhkan siswa yang diajarkan, begitupun dengan
siswa yang membutuhkan guru sebagai fasilitator, motivator dan mediator belajar. Melalui metode pembelajaran guru dapat menyampaikan materi ajar
kepada siswa, maka terciptalah interaksi. Dalam interaksi edukatif yang berlangsung telah terjadi interaksi yang
bertujuan. Guru dan siswa yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang
bernilai edukatif demi kepentingan siswa dalam belajar. Guru memiliki peran penting dalam menjalankan pola interaksi, sebab keberlangsungan di dalam
kelas sebagian besar ditentukan oleh guru. Seperti yang dikatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam buku guru
dan anak didik dalam interaksi edukatif bahwa “metode ialah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
80
Menurut J. J. Hasibun dan Moedjiono
berpendapat bahwa “metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan
suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode
mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar. ”
81
Sedangkan Menurut J. J. Hasibun dan Moedjiono
berpendapat bahwa “strategi belajar adalah pola umum perbuatan guru
– murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
”
82
Jika kita lihat di Sekolah Menengah Pertama Dua Mei Ciputat yang bertempat di jalan H. Abdul Ghani nomor 135 di kecamatan timur, kota
tangerang selatan, Provinsi Banten, di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Metode yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar oleh guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat ialah metode ceramah,
80
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. 2010, h. 19
81
J. J. Hasibun dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar – cet ke. 6, Bandung : Remaja
Rosda Karya. 1995, h. 3
82
Ibid, h. 2