39
dilakukan oleh guru dengan siswanya. Seperti terjadinya metode tanya jawab sehingga adanya timbal balik antara guru dengan siswa. Yang ketiga ialah pola
interaksi multi arah atau banyak arah, yaitu aksi dari seorang guru yang melibatkan semuanya, seperti metode kelompok. Guru memiliki peran
menjelaskan serta siswa dapat mendiskusikan dengan siswa yang lainnya, jadi pola ini melibatkan semuanya.
Berikut ini merupakan gambar kerangka berpikir dari persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat.
Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua Mei
Pengumpulan data Metode
Penelitian Observasi
Kuesioner Wawancara
Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan
Data Derajat
Kepercayaan
Ketergantung an
Keteralihan
Teknik Analisis Data Kualitatif
Wawancara Reduksi
Data
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
Kuantitatif Kuesioner
Conding Skoring
Tabulating
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SMP Dua Mei Ciputat yang terletak pada jalan H. Abdul Ghani nomor 135, Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Alasan penulis memilih lokasi SMP Dua Mei Ciputat sebagai tempat
penelitian, disebabkan SMP Dua Mei Ciputat merupakan tempat Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT. Penulis melihat suatu fenomena yang terjadi di
sekolah tersebut. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih lanjut dan lebih jauh mengenai pola interaksi dalam pembelajaran serta tentang persepsi siswa terhadap
pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat.
Adapaun waktu penulis gunakan untuk penelitian ini diperkirakan mulai pada awal bulan Agustus 2013 sampai akhir Februari 2014.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Tahap Kegiatan
Waktu Pelaksanaan 2013
2014 Ags Sept Okt Nov Des
Jan Feb
1 Pengumpulan Data
2 Observasi
3 Wawancara
4 Kuesioner
5 Dokumentasi
6 Pengolahan Data
7 Analisis Data
41
B. Metode penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran tentang
sesuatu hal yang diteliti apa adanya. Menurut Prasetya Irawan dalam Buku Logika dan Prosedur Penelitian
– Pengantar Teori dan Panduan bahwa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal s eperti apa adanya.”
62
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi
mengenai pola interaksi dalam pembelajaran, dan menjadi narasumber ialah guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk
menghitung prosentase angka dari hasil keusioner mengenai persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasetya
Irawan mengatakan “penelitian kuatitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap
angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuati kuatitas murni maupun angka yang merupakan hasil dari konversi dari data kuatitatif yakni data
kuatitatif yang yang dikuantifikasikan. ”
63
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dan simple random sampling. Teknik sampling purposive
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian
mengatakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
64
Yaitu yang dijadikan sampelnya ialah guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat.
Sedangkan teknik simple random sampling digunakan untuk menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan hasil informasi mengenai persepsi siswa terhadap
pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diberikan pada siswa. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa
62
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis, Jakarta : STIA-LAN, 2004, h. 60
63
Ibid, h. 92
64
Ibid, h. 124