41
B. Metode penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran tentang
sesuatu hal yang diteliti apa adanya. Menurut Prasetya Irawan dalam Buku Logika dan Prosedur Penelitian
– Pengantar Teori dan Panduan bahwa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal s eperti apa adanya.”
62
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi
mengenai pola interaksi dalam pembelajaran, dan menjadi narasumber ialah guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk
menghitung prosentase angka dari hasil keusioner mengenai persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasetya
Irawan mengatakan “penelitian kuatitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap
angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuati kuatitas murni maupun angka yang merupakan hasil dari konversi dari data kuatitatif yakni data
kuatitatif yang yang dikuantifikasikan. ”
63
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dan simple random sampling. Teknik sampling purposive
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian
mengatakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
64
Yaitu yang dijadikan sampelnya ialah guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat.
Sedangkan teknik simple random sampling digunakan untuk menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan hasil informasi mengenai persepsi siswa terhadap
pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diberikan pada siswa. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa
62
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis, Jakarta : STIA-LAN, 2004, h. 60
63
Ibid, h. 92
64
Ibid, h. 124
42
“dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”
65
Dalam penelitian ini populasi yang dijadikan dasar sampel penelitian adalah siswa SMP Dua Mei Ciputat.
Suharsimi Arikunto menegaskan bahwa sekedar ancang-ancang apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
merupakan populasi. Selanjutnya jika sumbernya lebih besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih.
Dari jumlah 199 siswa di SMP Dua Mei di ambil 20 dari sample sejumlah 40 responden yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX yang diwakilkan
setiap kelasnya sejumlah 6 responden. Alasan penulis memilih taknik random sampling karena semua populasi siswa SMP Dua Mei dianggap memiliki
karakteristik yang sama, sehingga siapapun yang menjadi responden dianggap dapat mewakili populasinya. Selain itu, agar mendapat informasi yang tepat
dengan menyebar kuesioner tersebut disemua jenjang dan kelas.
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data dan Sumber Data
Populasi adalah obejek penelitian yang menjadi pusat perhatian untuk mengumpulkan data agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
66
Populasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah SMP Dua Mei Ciputat yang terdiri dari guru dan siswa.
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel, menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
67
Sampel adalah sebagian dari
65
Ibid, h. 120
66
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
dan D, Bandung : Alfabeta, 2009, h. 117
67
Ibid, h. 118