Pengertian Persepsi Persepsi Siswa
9
mengorganisasikan data-data indera kita penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar
akan diri kita sendiri. ”
10
Menurut Abdul Rahman Shaleh berpendapat “definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan. Mengelompokkan,
memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi
berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek. ”
11
Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko A. Meinarno berpendapat
“secara umum, persepsi sosial adalah aktivitas mempersepsikan orang lain dan apa yang membuat mereka dikenali.
Melalui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan mengeti orang lain. ”
12
“Dengan persepsi sosial, pertama kita berusaha mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan didambakan, orang
lain. Kedua, membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkah laku mereka. Dan
ketiga, menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut.
”
13
Seperti pada contoh berikut ini yang dijelaskan oleh Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Pengatar Umum Psikologi mengatakan;
“Pada seorang bayi yang baru lahir, baying-bayang yang sampai ke otak masih tercampur aduk, sehingga bayi belum dapat membeda-bedakan
benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu, makin baiklah struktur susunan syaraf dan otaknya, dan ditambah dengan bertambahnya
pengalaman anak tersebut mulai dapat mengenal obyek-obyek satu persatu, menbedakan antara benda satu dengan benda yang lainnya dan
mengelompokan benda-benda yang berdekatan dan serupa. Ia mulai dapat memfokuskan perhatian kepada satu obyek, sedangkan obyek-obyek lain
10
Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengatar Dalam Perspektif. Jakarta; Kencana, 2004 h. 88
11
Ibid, h. 89
12
Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial. Jakarta; Salemba Humanika, 2011 h. 24
13
Ibid, h. 25
10
di sekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membeda-
bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya itu.”
14
Dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan proses pengamatan yang menciptakan sebuah pengetahuan yang diperoleh, ditafsirkan melaui penglihatan,
pengalaman, perencanaan dan dipercaya sehingga menghasilkan sebuah pandangan pada sesuatu hal.