Prosedur Pengumpulan Data METODELOGI PENELITIAN

48 Hidayatullah Jakarta dan pengurusan izin penelitian kepada pihak sekolah yang dijadikan tempat penelitian, yaitu SMP Dua Mei Ciputat. Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti beraksi untuk memulai penelitian di SMP Dua Mei Ciputat dengan mempersiapkan instrument dan pendoman penelitian. Adapun untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data untuk memperoleh fakta, data dan informasi yang akurat mengenai persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat, diantaranya ialah penelitian lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara langsung mendatangi langsung objek penelitian. Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan atau data diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk mengadakan penelitian. Untuk memperoleh data yang sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya, peneliti juga menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner serta dokumentasi dalam proses pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data observasi, peneliti melakukan pengamatan di semua Jenjang. Karena sampel penelitian yang akan dilakukan juga untuk melakukan pengumpulan data kuesioner. Langkah pertama ialah meminta ijin kepada guru untuk dapat melakukan observasi. Waktu pengamatan bersamaan dengan waktu ketika guru IPS mengajar di kelas. Peneliti melakukan beberapa kali observasi, sebab di SMP Dua Mei Ciputat terdapat dua guru IPS yang mengemban perbedaan dalam mengajar mata pelajaran. Guru IPS terdapat dua guru yang mengemban tanggung jawab yang berbeda, yang satu memiliki tanggung jawab mengajar materi sejarah dan ekonomi, dan yang satunya lagi mengajar materi sosiologi dan geografi. Langkah selanjutnya dalam melakukan observasi ialah terjun langsung atau mengamati saat guru IPS mengajar. Sebagai langkah selanjutnya, peneliti akan memilih sampel untuk dijadikan narasumber untuk wawancara, yaitu guru-guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Data ini diambil berdasarkan teknik yang digunakan, yaitu purposive sampling. Yaitu yang menjadi sampel adalah guru-guru yang mengajar pada 49 pelajaran IPS. Setelah mendapatkan narasumber yang yang sudah direncakan sebelumnya. Maka langkah selanjutnya, peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian serta meminta kesediaan dan partisipasi narasumber untuk dijadikan objek penelitian. Setelah mendapat kesedian dari narasumber, peneliti langsung melakukan wawancara yang sudah disiapkan oleh peneliti. Lalu diajukan kepada narasumber beberapa pertanyaan tentang pola interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran. Setelah kedua teknik dalam pengumpulan data terlaksana, selanjutnya melalui kuesioner yang disebarkan kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat. Responden yang dipilih oleh peneliti adalah semua siswa kelas VII sampai kelas IX. Sebab seperti yang sudah dijelaskan simple random sampling, bahwa seluruh sample dalam populasi hampir memiliki kesamaan yang dapat diwakilkan. Oleh karena itu, peneliti mengambil 40 sampel dari setiap kelas diambil sampel sejumlah enam sampai tujuh responden, yang terdiri dari 6 kelas dari kelas VII sampai kelas IX. Jadi, jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 199 siswa. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran.

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data maka peneliti menggunakan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu: 1. “Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan crebebelity. Teknik ini dapat dilakukan dengan jalan: a. Keikutsertaan peneliti sebagai instrumen alat tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti, sehingga memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. b. Ketekunan pengamatan, yaitu dimaksud untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur serta situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara 50 rinci. Dengan demikian maka perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, sedangkan ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. c. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding. Teknik yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan terhadap sumber-sumber lainya. d. Kecukupan refrensial yakni kecukupan bahan yang tercatat dan terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji dan menilai sewaktu- waktu diadakan analisis dan interpretasi data. ” 73 2. Teknik pemeriksaan keteralihan transferability dengan cara uraian rinci. “Teknik ini meneliti agar laporan hasil fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan kontek tempat penelitian diadakan. Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh para pembaca agar mereka dapat memahami penemuan- penemuan yang diperoleh. ” 74 3. Teknik pemeriksaan ketergantungan dependability dengan cara auditing ketergantungan. “Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan catatan pelaksanaan keseluruhan hasil dan proses penelitian. Pencatatan itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan agar dapat mendapatkan persetujuan antara auditor dan audit terlebih dahulu. ” 75

F. Teknik Analisis Data

Menurut Nasution mengatakan bahwa “analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan dan diketahui maknanya. ” 76 “Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, selama 73 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1991, h.175. 74 Ibid., 75 Ibid., 76 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1996, h.126.